MUNA, LENTERASULTRA.COM – Kondisi Rumah Sakit (RS) Raha masih terus menjadi sorotan. Meskipun bangunannya berdiri kokoh dan megah, ternyata di dalam RS yang telah beralih status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) itu jorok sekali. Ruang rawat inap berbau busuk. Belum lagi, tidak ada air bersih di beberapa toilet kamar.
Hal tersebut memicu kemarahan keluarga pasien. Rasmin, keluarga pasien bernama Sarfia asal Desa Lakarinta, Kecamatan Loghia, Jumat (19/4/2019) mengamuk di RS. Rasmin tidak terima adiknya akan dirawat d Ruang Inap Flamboyan 1. Sebab tidak ada air bersih di toilet dan ruangan sangat berbau busuk.
“Di sini pasien bukan untuk disembuhkan, malah mau dibunuh. Masuk akal, tidak ada air. Untuk buang air, kita disarankan untuk ke kamar sebelah. Ini kan lucu,” kesalnya.
Tak terima dengan itu, Rasmin akhirnya mengembalikan adiknya yang menderita sakit maag ke UGD. Kemudian, Ia berkoordinasi dengan petugas jaga. Pada akhirnya, adiknya lalu diarahkan ke kamar Bougenvil 1.
“Kalau di sini (kamar bougenvil) kami terima, karena ada airnya,” cetusnya.
Sementara itu petugas jaga UGD yang tak mau menyebutkan identitasnya menerangkan, urusan ruang rawat inap merupakan tanggung jawab bagian pelayanan. Mereka di UGD hanya melakukan penanganan pertama pada setiap pasien yang masuk.
“Urusan kamar bukan domain kami, itu dibagian pelayanan. Kalau mau komplen silahkan ke pelayanan atau ke BPJS,” kata wanita itu yang minta identitasnya disembunyikan.
Pihak pelayanan yang coba dikonfirmasi tak ada satu pun yang terlihat. Alasannya, karena hari libur alias tanggal merah. Begitu juga dengan Plt Direktur RS, Sitti Nurwiah sedang tidak berada di kantor.