BOMBANA, LENTERASULTRA.COM – Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Bombana menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengembangan kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo (UHO) untuk mengkaji pengembangan Kebudayaan masyarakat Bombana. Ini sebagai upaya untuk melestarikan budaya lokal dan menjadikan budaya lokal sebagai warisan budaya nusantara.
“Adapun tujuan dari kajian tersebut guna mengungkap perkembangan permainan tradisional masyarakat Bombana, juga mengungkap perkembangan kesenian tradisional masyarakat dan mengungkapkan nilai moral dalam permainan tradisional yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sekolah,” tutur Dosen Pendidikan Sejarah UHO, Prof. Dr H. Anwar Hafid dalam seminar awal Kajian Pengembangan Kebudayaan diaula kantor Balitbang Bombana, Kamis (21/2/19).
Dalam kajian tersebut LPPM-UHO memilih budaya lokal Moronene karena Suku Moronene memiliki budaya yang cukup bagus dan tinggi untuk diidentifikasi dan dijadikan bahan materi pembelajaran sekolah.
“Kami pilih budaya moronene sebagai budaya yang kita identifikasi, dan itu kita jadikan materi pembelajaran disekolah permainan dan kesenian seperti PAUD kelompok bermain sampai TK bahkan sampai SD,” tambahnya.
Adapun permainan dan kesenian tradisional yang akan diteliti, mulai dari jenis kesenian seperti seni tari, seni suara, seni musik, seni sastra, seni rupa/lukis, seni tata rias, tata boga hingga kerajinan tangan.
Sedangkan, permainan tradisional seperti permainan ketangkasan, permainan kekuatan fisik, permainan keseimbangan badan hingga permainan otot.
“Jenis permainan dan kesenian tersebut bakal kami integrasikan nilai karakter dalam pembelajaran muatan lokal di sekolah,” ucapnya.
Kepala Balitbang, Anisa Sri Prihatin mengatakan, kajian pengembangan kebudayaan ini sangat menentukan perkembangan daerah terkhusus pengembangan pariwisata serta pelestarian budaya daerah melalui pembelajaran sekolah.
“Jadi kebudayaan yang akan kita kaji disini berupa permainan tradisional dan kesenian tradisional,” pungkasnya.