BOMBANA, LENTERASULTRA.COM – Upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi padi sawah irigasi di Kabupaten Bombana, dengan menggunakan sistem tanam jajar legowo (Jarwo 2:1) super terbukti lebih meningkatkan hasil panen daripada penggunaan sistem konvensional atau tradisional yang biasa digunakan sebelumnya oleh para petani di Bombana. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Hj. Andi Nur Alam saat ditemui lenterasultra.com.
Menurutnya, sistem Jarwo berhasil dan mampu menopang Gerakan Peningkatan Produksi Padi Sawah Irigasi (GP3SI). Buktinya, 1000 hektar sawah irigasi yang diperuntukan untuk petani sudah mulai dilihat hasilnya.
“Sebelumnya petani di Bombana dengan mengunakan sistem tradisional hanya mampu menghasilkan 5 ton per hektar. Sekarang dengan sistem tanam Legowo Super dengan Tiga Variater tadi mampu menghasilkan 9 bahkan 10 ton per hektare,’” ujar Andi Nur Alam.
Perlu diketahui, pada tahun 2018 lalu, Pemda Bombana telah menyiapkan 1000 hektar sawah irigasi dan untuk membantu para petani di delapan wilayah kecamatan. Adapun delapan wilayah kecamatan yang menjadi sasaran utama penerapan GP3SI melalui Jarwo 2:1 yaitu, Kecamatan Rumbia dengan target 42 hektar lahan, Kecamatan Ratowatu Utara dengan cakupan 80 hektar lahan, Lantari Jaya seluas 167 hektar, Ratowatu 50 hektar.
Kemudian, Kecamatan Poleang Utara sebagai sasaran terbesar seluas 349 hektar. Poleang Timur dengan cakupan 254 hektar dan Kecamatan Tontonunu seluas 58 hektar. Jadi total keseluruhan seluas 1000 hektar.
“Sedangkan, untuk 2019 ini kami hanya siapkan 400 hektar saja, untuk wilayah penerapannya belum kami tentukan dimana,” tuturnya.
Tak hanya itu saja, Pemda juga mengusulkan bantuan untuk para petani di Bombana berupa Handtraktor, pompa penyiram, termasuk alat pertanian berupa cultifator, bahkan bibit cabe, bawang, tomat pun diusulkan oleh Distan.
Ia berharap, dengan adanya bantuan, baik itu alat pertanian, pupuk ataupun bibit bisa meningkatkan produksi pertanian yang ada di Kabupaten Bombana.
“Semoga bantuan ini bisa menambah pendapatan petani dari yang tadinya standar, menjadi lebih meningkat untuk menuju masyarakat dalam hal ini petani yang lebih sejahtera,” pungkasnya.