Waow..Uang Saku Atlet Mubar 3 Juta, Muna Induk 300 Ribu Perorang

Ilustrasi

LENTERASULTRA.COM-Wajah-wajah para atlet Kabupaten Muna Barat (Mubar) terlihat sumringah di terminal Pelabuhan Feri Tampo-Torobulu. Raut wajah yang penuh dengan kegembiraan itu, rupanya menyimpan sejuta asa demi mengejar prestasi, pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke XIII di Kolaka. Wajar saja, target meraih medali menjadi harga mati. Apalagi, pemerintah kabupaten dibawah kendali LM Rajiun Tumada ini, memberikan uang saku dengan nominal yang besar. Tak tanggung-tanggung, para atlet diganjar uang saku Rp 3 juta lebih perorangnya. Sementara, bonus atas prestasi yang diraih atlet, bakal diberikan mulai Rp 15 juta, Rp 8 juta hingga Rp 5 juta.

Kebenarana uang saku yang diterima oleh para atlet ini, disampaikan langsung official pelatih Kempo Mubar, La Ode Sariba. Ia mengatakan, uang Rp 3 juta itu, sama rata untuk semua atlet disetiap pengurus cabang. Sebab, Bupati Mubar LM Rajiun Tumada telah mengumumkan uang saku. Tak boleh ada potongan.

“Artinya, tidak bisa dipungkiri, ada korelasi antara uang saku dengan prestasi. Tentu, ini bentuk support dan perhatian pemerintah terhadap atlet. Agar, tetap semangat dan berprestasi,” aku La Ode Sariba, yang juga menjabat sebagai ketua KNPI Mubar ini, saat ditemui di Pelabuhan Feri-Tampo, Senin (3/12/2018).

Atlet Federasi Olahraga Karete-Do Indonesia (Forki) Mubar Alif Lam Ramadhan merinci, uang diterima Rp 3 juta lebih klasifikasinya, uang saku Rp 1,8 juta dan uang Training Center (TC) Rp 1,3 juta. “Jadi total yang kita terima itu, Rp 3 jutaan lebih. Insya Allah, dengan perhatian pemerintah Mubar terhadap atlet, juara jadi target,” timpal karateka berprestasi ini, Alif demikian disapa.
Jika ganjaran uang saku atlet Mubar sangat fantastis, berbeda dengan perlakuan ya g diterima atlet di Muna induk. Uang saku atlet di daerah otorita LM Rusman Emba ini, sangat memprihatinkan. Bayangkan saja, para atlet diberi uang saku hanya Rp 300 ribu perorang. Makanya, para atlet mengeluh. Mereka juga dipaksa “irit” selama Porprov digelar.

Salah satu atlet Persatuan Angkat Berat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Muna, Akbar yang ditemui di Tampo mengaku, menurut informasi panitia, uang saku yang diterima jumlahnya Rp 500 ribu. Akan tetapi, uang yang dikantongi saat ini hanya sebesar Rp 300 ribu saja.

“Bagaimana kita semangat, kalau uang saku hanya segitu. Rp 200 ribu katanya mau diterima di Kolaka nanti. Sangat disayangkan, padahal kita membawa nama daerah,” tandas Akbar.

Sementara itu, Ketua Pengcab Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBTSI) Muna, Laode Paliawaludin mengaku, tak tahu menahu soal itu. Dirinya sebagai ketua, namun tak mengantongi uang saku anak buahnya.

“Saya tidak mau komentar soal itu. Saya tidak tahu. Saya tidak pegang uang. Masa ketua ketua Pengcab tidak pegang uang. Saya berangkat saja ini, membingungkan. Kalau soal itu, nanti saya tanya dulu. Kenapa ka, uang sakunya,” tutup Laode Paliawaluddin penuh arti.

Saat ditanya official pelatih Forki Muna Ihwal penerimaan uang saku Rp 300 ribu untuk para atlet Rp 300, Aska tak begitu banyak bercerita. “Saya tidak tahu. Yang urus itu senpai Asarumada. Sampai sekarang belum kita terima itu uang saku. Tapi, Iya. Sekitaran itu sepertinya,” tandas Aska. (ery)

Bedanya Uang Saku Atlet Porprov Sultra