MUNA, LENTERASULTRA.COM-Gedung pasar modern Laino di Muna yang dibangun sejak 2015 lalu, memang hingga kini belum rampung. Namun, lambannya proses penuntasan gedung itu, bukan berarti pemerintah kabupaten (Pemkab) tak ingin melanjutkan kembali. Akan tetapi, ada penambahan gedung baru dengan kapasitas jumlah lods 1.200 ditahun 2019. Makanya, pengoperasian gedung pasar yang dibangun sejak era Baharuddin itu, menunggu tuntasnya gedung baru.
Alternatif penambahan jumlah lods, bukan tanpa arti. Hal itu dilakukan Pemkab Muna untuk menampung semua para pedagang yang ada di Pasar Sentral. Sebab, gedung lama, ditaksir hanya berkapasitas 800 lods. Sementara, jumlah pedagang yang ada mencapai 2.000 pedagang.
“Jumlah pedagang yang ada itu kisaran 2000-an. Gedung lama hanya 800. Jadi ini tak akan bisa menampung. Makanya, kita bangun gedung baru disisi kirinya. Anggarannya Rp 20 miliar lewat pinjaman. 2019 sudah diakomodir. Insya Allah digunakan secepatnya,” aku Bupati Muna LM Rusman Emba, saat ditemui dua hari lalu.
Nah, terkait anggaran lewat pinjaman, Rusman yakin bakalan cair meski ada beberapa kendala di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Namun, surat kedua yang dilayangkan di Kemendagri sudah tuntas dilakukan. Apalagi, pihak BPD Sultra dan BPD Jateng sudah sepakat.
“Pasar jadi prioritas. Karena ini kebutuhan mendasar. Jadi memang harus bersabar dulu. Kalau, gedung yang ada dioperasikan dengan kapasitas 800, bagaimana nasib pedagang lain. Makanya, pemerintah komitmen membangun tambahan gedung, untuk menampung sekaligus,” terang Rusman Emba.
Mantan ketua DPRD Sultra ini juga mengaku, belum ditekennya pinjaman, diakuinya ada penyesuaian administrasi. Ia menjelaskan, masa pinjaman yang semula dilakukan selama lima tahun, dilakukan perubahan sesuai masa jabatan yang diembannya. “Kita sesuaikan dengan masa jabatan. Sehingga, dilakukan hanya tiga tahun saja. Ini sebenarnya yang disesuaikan,” pungkasnya. (ery)