MUNA, LENTERASULTRA.COM-Rotasi maupun mutasi gencar dilakukan Bupati Muna LM Rusman Emba, dalam dua tahun memimpin pasca dilantik. Hal itu, dilakukan untuk menunjang keberhasilan visi dan misi selama lima tahun ke depan. Tentu, Rusman membutuhkan pejabat berkarakter untuk membangun tanah Muna. Kendati, selama otak-otak birokrat dilakukan, belum ada prestasi yang menonjol, Rusman terus berupaya memberikan dorongan moril untuk tetap bekerja.
Sebab, membangun daerah Muna, bukan saja mengandalkan anggaran dari postur APBD. Melainkan, kemampuan dari pejabat itu sendiri, mampu mendatangkan suntikan dana, baik dari pemerintah provinsi maupun pusat. Makanya, kelincahan komunikasi personal sangat dituntut untuk bisa mandiri.
“Visi misi kita besar, SKPD harus mampu lakukan komunikasi baik provinsi maupun apbn. Karena kita harus genjot. Apa artinya, kalau pejabat berganti setiap saat, tapi tidak ada yang bisa dilakukan,” tegas Rusman Emba dihadapan seluruh pejabat dalam acara Forum Penyelenggara Konsultasi Publik perubahan RPJMD tahun 2016-2021 di Aula Pemda Muna, Senin (19/11).
Rusman menjelaskan, dari segi visi dan misi, sangat luar biasa sekali. APBD yang diandalkan selama ini, hanya bermain diangka Rp 1,2 Triliun. Dari nominal itu, belanja pegawai dialokasikan sebesar Rp 500 Miliar. Sisanya Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH). Makanya, untuk mewujudkan visi-misi, diakui Rusman sangat sulit.
“Jadi bahwa perubahan RPJMD merupakan efisiensi, apa-apa yang dilakukan dua tahun terakhir. Kita mohon masukan dari publik dalam rangka kerja-kerja kita. SKPD hingga camat, apa yang harus dilakukan,” jelasnya.
Mantan ketua DPRD Sultra mengaku, dua tahun terakhir ini, ia ingin merubah wajah Kota Raha. Namun, karena kesalahan 70 tahun terakhir, Muna hanya dianggap sebagai daerah kecil. Makanya, Rusman melakukan desain perubahan utamanya pada sektor infrastruktur jalan. Dari 3,5 meter menjadi 9 sampai 15 meter. Muna, harus melepaskan diri dari keterisolasian.
“Kita beda dengan daerah lain. Daerah Kendari dan Kolaka punya investasi. Kita tak ada. Ini tantangan kita semua. Pengambil kebijakan harus hati-hati. Untuk itu, dengan adanya forum ini, kita saling mengkritisi, saling memberikan masukan. Memberikan ide-ide yang luar biasa,” tandas Muna-1 itu. (ery)