KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Kehadiran Financial Technology (FinTech) yang kini lagi berkembang, jadi perhatian khusus bagi Bank Indonesia (BI). Tentunya, perkembangan itu menuntut BI untuk mengahdirkan inovasi baru. Dikarenakan FinTech, nantinya akan memiliki pengaruh pada stabilitas keuangan nasional.
Hal inilah yang mendasari KPwBI Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Komisi XI DPR-RI Bidang Keuangan dan Perbankan melakukan kegiatan sosialisasi terkait FinTech kepada masyarakat, utamanya pada generasi milenial atau generasi yang lahir ditengah perkembangan teknologi saat ini. Kegiatan yang digelar disalah satu hotel di Kota Kendari yang menyasar sejumlah mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) dan wirausaha muda di Sultra, Rabu 14/11/2018.
Minot Purwahono, selaku Kepala KPwBI Sultra menjelaskan, bahwa BI sebagai regulator berperan menjadi penengah. “FinTech harus aman, efisien dan lancar yang pada akhirnya akan mengarah ke tujuan utama. Yaitu pertumbuhan ekonomi khususnya di Sultra. BI juga berkewajiban melakukan sosialisasi, agar masyarakat aman bertransaksi dengan kemajuan FinTech serta mereka sadar dan peduli,” jelasnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap generasi melenial bisa memahami FinTech. Kemudian mereka juga bisa berinovasi serta berkreasi membuat FinTech. “Ataupun mungkin bisa juga membuat aplikasi yang bisa menghimpun UKM di Sultra dan masih banyak industri kreatif lainnya tetapi jangan jadi budak Ekonomi,” ungkap Minot.
Sementara itu anggota Komisi XI DPR RI, Dr.H. Mz. Amirul Tamim, M.Si., menuturkan dengan hadirnya FinTech ditengah masyarakat saat ini, perlu didukung dalam rangka memudahkan transaksi masyarakat. Hanya saja diperlukan aturan yang ketat untuk kegiatan transaksi ini.
“BI dan OJK harus bersinergi melakukan pembinaan terhadap perusahaan yang ada. Meski di Sultra masih kurang, tapi kemungkinan FinTech akan tumbuh pesat, melihat potensi daerah kita yang sedang berkembang,” tutup Amirul Tamin. (Febry)