OJK Edukasi Generasi Millineal Baubau Cara Berinvestasi

Anggota DPR RI komisi XI, Amirul Tamim saat membawakan sambutan pada kegiatan sosialisasi literasi keuangan, di aula Galaxy Inn, Sabtu (10/11).

BAUBAU, LENTERASULTRA.COM-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan edukasi dan sosialisasi literasi keuangan kepada ratusan generasi millineal se-Kota Baubau di aula hotel Galaxy Inn, Sabtu (10/11) malam. Pemuda-pemudi itu diberi tips cara berinvestasi yang baik untuk masa depan.

Kegiatan itu diikuti oleh, 150 orang peserta berasal dari komunitas pemuda, lembaga kemahasiswaan dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP). Selain itu, Anggota DPR RI komisi XI, Amirul Tamim dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi pemateri sosialisasi.

Sosialisasi literasi keuangan ini agar generasi millenial bisa paham tentang OJK, sehingga tidak terjadi resiko merugikan bagi generasi millenial, khususnya di Kota Baubau. Dalam pola hidup generasi millenial saat ini, masih banyak pemuda menghabiskan waktu duduk hanya memegang android.

“Enam jam hanya duduk memegang Android, semestinya enam jam itu bisa dimanfaatkan untuk fasilitas usaha yang bisa menghasilkan, bukan sekedar membuang waktu saja,” ungkap Amirul Tamim, saat dikonfirmasi usai kegiatan sosialisasi literasi keuangan.

Diharapkan, khususnya untuk pemuda Kota Baubau, agar dapat bisa memanfaatkan waktunya. Bukan hanya untuk kesenangan model hidup. Sebab hidup juga itu bisa produktif.

Ditempat yang sama, Kepala OJK Sultra, Muhammad Fredly Nasution mengungkapkan, dengan adanya sosialisasi tersebut generasi millenial bisa mengetahui investasi yang bagus. Dengan cara, pengelolaan keuangan dengan bijak dan cerdas.

“Investasi itu macam-macam, bisa tabungan, beli emas, tanah, saham dan lain-lain. Jadi untuk masa depan, sebaiknya menyisihkan 40 persen penghasilan untuk investasi,” kata Muhammad Fredly Nasution

Lanjutnya, agar menghindari perusahaan investasi bodong, yang saat sudah banyak memakan korban. Sebaliknya untuk mengetahui dulu ciri khas investasi bodong tersebut. Salah satunya yaitu, perusahaan tersebut menawarkan bunga tinggi antara 10-20 persen. Kemudian tidak memiliki tanda daftar perusahaan yang jelas dan tidak diawasi otoritas.

Khususnya di Sultra, ada beberapa perusahaan investasi yang terdeteksi melakukan kegiatan bodong, mulai dari Mavrodi Mondial Money Box (MMM), Koperasi Indonesia, Questra World Indonesia, PT Bitconnect Coin dan Swisscash.

“Kami sudah menetapkan daftar hitam terhadap sejumlah perusahaan di wilayah Sultra. Jadi hati-hati apa bila mendapatkan tawaran dari perusahaan tersebut. Perusahaan investasi bodong itu juga kita sudah cantumkan website OJK,” tutupnya. (hengki)

OJK Edukasi Generasi Millineal Baubau Cara Berinvestasi