KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menerima dua orang mahasiswi korban bencana gempa dan tsunami asal Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang akan mengikuti program sit in class atau kuliah sementara pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK). Dua orang mahasiswa tersebut adalah Kurnia dan Fitri yang merupakan mahasiswi program studi Manajemen Pendidikan Islam IAIN Datokarama Palu, semester satu.
Dekan FATIK, Dr. Hj. St. Kuraedah, M. Ag menerima kedua mahasiswa ini pada Senin, 22 Oktober 2018. Mereka langsung mengikuti perkuliahan sesuai dengan mata kuliah yang mereka jalani di IAIN Palu.
“Sesuai keputusan rapat pimpinan, IAIN Kendari menerima mahasiswa asal Palu melalui program sit in class di prodi yang sama dengan pertimbangan kedekatan wilayah. Trauma yang menimpa para mahasiswa termasuk jika kampus asalnya masih belum bisa menyelenggarakan perkuliahan,” papar Dekan.
Menurutnya, keduanya mengaku masih trauma dengan bencana yang menimpa wilayah kota Palu pada 28 September lalu. Akibat trauma itu, keduanya memilih untuk melanjutkan studi ke IAIN Kendari meskipun kampus asalnya sudah kembali dibuka kembali dan menyelenggarakan aktifitas pendidikan dan pengajaran bagi mahasiswanya.
“Kami memberikan kesempatan satu semester untuk mengikuti sit in class. Jadi semester genap tahun depan mereka sudah diperbolehkan kembali ke kampus asalnya. Jika tetap ingin melanjutkan studi disini mereka harus memenuhi persyaratan administrasi sesuai yang ditetapkan di kampus ini seperti izin pindah dari kampus asal,” ungkapnya.
Saat datang ke IAIN Kendari, mahasiswi asal Palu ini hanya bisa menunjukkan bukti pembayaran SPP dan kartu mahasiswa. Saat kejadian bencana, mereka masih berada di wilayah kampus IAIN Palu karena sedang mempersiapkan kegiatan untuk sebuah sekolah disana. Beruntung mereka sempat berlari keluar dari kawasan kampus yang tersapu tsunami itu.
IAIN Kendari membuka program sit in class bagi mahasiswa asal Palu sepanjang prodi yang dipilih sama dengan prodi di kampus mereka. Ini bertujuan agar mereka tidak menemui masalah berkaitan dengan nilai mata kuliah kelak saat kembali aktif kuliah di kampus masing-masing. (Isma)