BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Tidak bisa dipungkiri, pulau Kabaena yang terkenal ombak dan gunungnya ini ternyata menyimpan banyak keindahan alam yang sungguh luar biasa. Bukan hanya wisata pengununganya seperti Negeri Diatas Awan. Tapi, beragam keindahan laut yang eksotis seperti Pulau Damalawa yang terletak di ujung Timur Pulau Kabaena itu.
Tepatnya di Desa Tapuhaka, Kecamatan Kabaena Timur, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Terdapat pulau kecil yang berukuran kurang lebih 1.000 meter persegi. Jika kita beranjak dari Kabaena Barat (Sikeli) jarak tempuh ke desa tersebut sekitar kurang lebih 20 Km. Tapi, jika kita beranjak dari Dongkala ke Tapuhaka hanya berjarak kurang lebih satu kilo meter saja.
Untuk menuju ke Pulau Damalawa, pengunjung harus turun di Dermaga atau pelabuhan nelayan yang terletak di Desa Tapuhaka. Sebab, untuk akses ke pulau tersebut pengunjung diharuskan menaiki perahu nelayan dengan biaya tarif sekitar Rp 6.000 saja. Tentu, jarak tempuh antara dermaga dan pulau hanya berkisar 1 Km atau kurang lebih 10 menit perjalanan laut.
Birunya laut semakin menakjubkan ditambah lagi gunung-gunung disekitar pulau tersebut. Selain itu, airnya yang dangkal dan tenang hingga semakin tampak betapa eksotisnya. Hingga banyak tanggapan dari warga lokal yang mengunjungi pulau itu, ada yang mengatakan Pulau Damalawa serpihan surga di Pulau Kabaena, Pulau Damalawa lebih eksotis dari Pulau dewata bali, bahkan ada yang beranggapan Pulau Damalawa Surga terapung diujung Timur Kabaena.
Namun, meski surga terapung di ujung timur pulau Kabaena tersebut memiliki keindahan yang sungguh luar biasa, pulau Damalawa belum dinikmati secara maksimal. Pasalnya, dipulau yang tak berpenghuni itu hingga sekarang hanya memiliki 2 gazebo kecil dan air bersih serta ruang ganti pria dan wanita.
Mushola, warung makan, tempat istrahat atau rumah singgah, dan fasilitas umum lainnya belum ada diaana contohnya untuk menambah pesona pulau. Seharusnya pemerintah atau pengurus desa menyiapkan permainan untuk pengunjung seperti flying Fox, Banana Bots atau bagi yang gemar snorkling atau berenang dilaut.
Walaupun udah ada beberapa pohon yang tumbuh namun belum tinggi hingga wisatawan harus rela berpanas-panasan. Maka dari itu, pemerintah Bombana dalam hal ini Dinas Pariwisata memberikan support kepada pemerintah desa agar mengembangkan potensi yang ada didaerah tersebut seperti yang ada di Desa Tapuhaka dengan potensi daerahnya Wisata di Pulau Surga terapung Damalawa.
“Saya sudah melapor ke pak Bupati bahwa saya ingin mengembangkan destinasi wisata yang ada di pulau damalawa ini, dan Bupati sangat welcome dan menghimbau ke Desa-desa agar dana Desanya digunakan untuk kembangkan potensi yang ada didaerah tersebut,” tutur Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bombana Kepada lenterasultra.com, Minggu (21/10).
Senada dengan Kepala Desa Tapuhaka Dedi Darno, S.Pd. Ia membenarkan bahwa fasilitas yang ada di Pulau eksotis tersebut masih minim. Menurutnya, anggaran yang digunakan adalah dana desa dan bukan hanya pariwisata saja juga ada untuk pemberdayaan lainya. Dan pengembangan wisata ini bertahap dan tiap tahun akan disisipkan anggaran untuk menambah fasilitas-fasilitasnya.
“Untuk sekarang kami sudah siapkan gazebo dan air bersih, toilet pria dan wanita dan kami juga sudah pesan banana boots untuk menambah event permainan disini. Saya juga sudah merancang untuk menambah tempat spot selfie, hingga membuat jembatan diantara hutan magrove yang ada disekitar sini,” tuturnya.
Selain itu, dari segi keamanannya pihak Polsek Kabaena Timur yang dikepalai oleh B. Hamsah sangat mendukung akan hadirnya obyek wisata tersebut, dengan menghimbau kepada para penambang pasir agar tak memgeruk pasir dipulau tersebut.
Bukan hanya itu saja kata dia, juga himbauan kepada para nelayan agar tidak lagi mengebom ikan yang dapat mengakibatkan hancurnya terumbu karang.
“Jika saya dapati saya akan tindak tegas, juga rencananya saya akan membuat spanduk himbauan agar pengunjung tidak meminum minuman keras dan mbawa senjata tajam diarea ini, jika ada yang membuat onar silahkan laporkan ke kami,” pungkasnya. (Agus).