KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Anggota Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, berhasil menambah program perencanaan pembangunan jalur kereta api Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Jalur kereta api yang menghubungkan Kota Kendari-Kabupaten Konawe, Kolaka Timur, Kolaka sampai Kolaka Utara (Kolut) itu, sudah disetujui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Dirjen Kereta Api. Tak main-main, anggarannya pun dialokasikan dalam APBN Tahun 2019.
“Melalui rapat dengar pendapat antara Komisi V DPR RI dengan Dirjen Kereta Api, saya kembali usulkan secara tegas bahwa perencanaan awal jalur kereta api untuk Sultra hanya Kendari menghubungkan Kolaka, harus diubah dan ditambahkan jalur, ” kata Ridwan Bae usai mengikuti RDP dengan Dirjen Kereta Api.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Kereta Api, hanya memasukkan dokumen perencanaan (SID/Trase) untuk pembangunan jalur kereta api antara Kota Kendari dengan Kabupaten Kolaka.
“Saya tambahkan bahwa Dirjen Kereta Api harus masuk dalam program perencanaan jalur Kendari menuju Konawe, Kolaka Timur, Kolaka dan Kolaka Utara. Jadi ada penambahan perencanaan untuk tahun 2019, ” ujar Ridwan Bae.
Dengan adanya penambahan jalur tersebut melewati beberapa kabupaten, ini akan mempermudah akses transportasi bagi masyarakat yang hendak bepergian. Manfaat lain, jalur transportasi angkutan komoditi unggulan Sultra akan lebih cepat dan murah biayanya.
Ridwan Bae sangat konsen memperjuangkan pembangunan jalur kereta api untuk Sultra, karena melihat perkembangan transportasi, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sangat pesat.
“Sulsel sudah ada jalur kereta apinya menghubungkan Kota Makassar dengan Kota Pare-pare. Nah kita di Sultra juga harus ada. Hanya memang dibutuhkan orang yang dapat menyuarakan sekaligus memperjuangkan ditingkat pusat, ” tegasnya.
Mantan bupati Muna dua periode ini berharap, agar pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota yang dilalui jalur kereta api memberikan dukungan. Rencana pembangunan kereta api ini merupakan salah satu moda transportasi antara Kota Kendari, Konawe, Kolaka Timur, Kolaka, dan Kolaka Utara.
“Kalau dilihat jangka panjangnya adalah akan terjadi konektivitas Kota Makasar, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Tengah,” tutupnya. (Pebry)