KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Di Sulawesi Tenggara (Sultra) terdapat 24 perusahanaan yang tersebar disembilan kabupaten/kota. Seharusnya, kehadiran perusahaan-perusahaan tersebut dapat mengurangi angka pengangguran di bumi anoa ini. Sebab akan banyak tenaga kerja yang harusnya diserap lokal untuk bekerja di perusahaan tersebut. Faktanya, tak seperti yang diharapkan. Hampir seluruh perusahaan itu merekrut dan didominasi oleh Tenaga Kerja Asing (TKA). Sehingga banyak tenaga kerja lokal yang tersingkirkan bahkan menjadi penonton di negeri sendiri.
Berdasarkan, data dicatat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Provinsi Sultra, ada sebanyak 1.997 TKA mencari nafkah di Sultra. Mereka tersebar di 24 perusahaan Sultra. Dari keseluruhan jumlah TKA tersebut, paling banyak atau didominasi TKA asal China. Yaitu sekitar 90 persen.
Selain China, Kepala Dinakertrans Sultra, H. Saemu Alwi menyebutkan, TKA juga berasal diberbagai Negara, seperti Swiss, Spanyol, Jepang, Italia, Amerika, Inggris, Belanda, Jerman, Ukraina, Rusia, dan Uzbekistan.
“Pendataan dilakukan melalui tim yang turun langsung di lapangan. Mulai dari pemeriksaan para TKA. Lalu kemudian petugas juga memeriksa izin perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya,” jelas Saemu Alwi, saat di temui di ruangannya, Selasa, 16/10/2018.
Ia melanjutkan, dari 1.997 TKA menempati 24 perusahaan yang tersebar di 9 kabupaten/kota yang ada di Sultra. “Sembilan kabupaten itu adalah Konawe, Buton, Kendari, Konawe Utara, Wakatobi, konsel, Bombana, Kolaka, dan Bau-bau,” paparnya.
Untuk kontrak kerja, tambah Saemu Alwi, masing-masing perusahaan yang bertanggungjwab terhadap TKA pada setiap tahunnya. Apakah masih ingin diperpanjang atau dihentikan, pihak Disnakertrans hanya mengawasi saja.
Untuk diketahui, berikut 24 perusahaan di Sultra berdasarkan data dari Disnakertrans Sultra, adalah:
1. PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI).
2. PT. Kartika Prima Abadi.
3. PT. Sonok Lestari Mas.
4. PT. Fajar Phinisi Seased.
5. PT. Mapan Asri Sejahtera.
6. PT. Weiwo Elektronika Teknologi.
7. PT. Konutara Sejati.
8. PT. MBG Nikel Industri.
9. PT. Wakatobi Resort
10. Konsorsium PP/NK Proyek Jembatan Bahteramas.
11. PT. Kumming Gold Fortune.
12. PT. Jian Liang.
13. PT. China Gensu International.
14. PT. Draz Engineering.
15. PT. Bintang Smelter Indonesia.
16. PT. Sofy Argo Industry.
17. PT. Sungai Raya Alloy.
18. PT. Surya Saga Utama.
19. PT. Rohul.
20. PT. Ruby Provatindo.
21. PT. Bagus Karya.
22. PT Alam Batu Sory.
23. PT Northearts Electrik Power Construksis.
Laporan: Febry