BAUBAU, LENTERASULTRA.COM- Situs Batupoaro yang dikenal sebagai batu tempat pertama kali Syek Abdul Wahid menginjakkan kaki di pulau Buton. Untuk memberikan penghormatan kepada perjuagan Syekh Abdul Wahid dalam menyebarkan Agama Islam di negeri Buton, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau mengadakan ritual adat Tuturangiana Batupoaro.
Ritual adat tersebut, setiap tahun dilaksanakan yang bertepatan dengan rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Baubau ke 17 sebagai daerah otonom dan hari jadi Baubau ke 477.
Makna kegiatan ritual itu, sebagai simbol perjuangan kedatangan dan penyebaran Islam oleh Syekh Abdul Wahid di negeri Buton khususnya di Kota Baubau. Selain itu, prosesi Batupoaro sejalan dengan misi Kota Baubau yaitu, tertib, aman, maju, populer, indah lancar untuk mensejahterakan rakyat.
“Adapun makna yang terkandung di dalam di daerah ini sekirnya menjadi contoh dan suri tauladan untuk generasi muda dan masyarakat,” ungkap La Ode Ahmad Monianse, Wakil Walikota Baubau.
Untuk sektor perikanan dan kelautan, dimana Batupoaro selain karena situsnya juga karena merupakan kawasan perairan yang kaya dengan potensi sumber daya laut. Oleh sebab itu, ritual Tuturangiana Batupoaro bukan dimaknai dengan hal lain, melainkan bermakna kerjasama, tolong-menolong dan membantu dalam lingkungan masyarakat untuk diaplikasikan dalam tatanan kearifan lokal.(hengki)