BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-Berbagai strategi dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana untuk mencapai dan mewujudkan kesetaraan gender dalam aspek kehidupan masyarakatnya. Salah satu upayanua melalui sosialisasi yang bertajuk Pengarusutamaan Gender (PUG) di salah satu Hotel di Rumbia, Rabu (26/9/2018).
Bupati melalui Assisten III yang membidangi Administrasi umum dan Keuangan, Engki, mengatakan, lewat sosialisasi ini bisa menciptakan relasi dan komitmen semua Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) guna tercapainya program kesejahteraan seluruh masyarakat Bombana. Untuk itu, semua pihak dapat memahami dan mengetahui mengenai pentingnya pengarusutamaan gender (PUG).
“Harapan bupati agar dengan adanya kesetaraan gender ini maka tidak ada lagi bentuk diskriminasi dan marginalisasi terhadap perempuan dimasyarakat kita. Jadi semuanya harus sama,” tandasnya.
Senanda dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Bombama, Abd. Rahman. Ia menambahkan, tujuan diadakan sosialisasi agar mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. “Ini kan masalah gender, masalah kesetaraan saja dan itu sangat penting dan perlu dimaksimalkan,” katanya.
Lanjut Abd Rahman, saat ini di Bombana sudah tercatat banyaknya pelanggaran-pelanggaran diakibatkan oleh ketidak setaraan gender. Akhirnya banyak terjadi pelecehan kepada wanita. “Sekarang banyak terjadi pelecehan terhadap wanita apalagi terhadap anak, untuk di Bombana saja sudah 30 lebih kasus,” bebernya.
Oleh karena itu, untuk menekam terjadinya deskriminasi terhadap perempuan, maka DP3A telah berkomitmen akan menyiapkan fasilitas pendukung di tiap desa. Guna menampung segala permasalahan dan aduan masyarakat terkait dengan adanya tindakan kekerasan terhadap wanita dan anak.
“Program ini bakal berlanjut hingga kepelosok desa. Dan kami bakal mendirikan rumah singgah untuk menampung segala aduan dari masyarakat terkait adanya kekerasan terhadap wanita. Jika ada aduan kami akan tindak lanjuti disana kami sudah siapkan petugas kami,” ucapnya.
Dia berharap adanya program tersebut dapat terwujud kesetaraan dan keadilan gender yang berkelanjutan. Selain itu dapat memberikan pengetahuan yang memadai mengenai pentingnya penerapan kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki dalam segenap bidang.
“Semoga tidak ada lagi bentuk marginalisasi dan diskriminasi terhadap perempuan di masayarakat kita. Bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa perempuan di negeri ini sering dihadapkan pada aturan sosial dan budaya yang lebih mengutamakan laki-laki,” tutupnya. (Agus)