BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Penyelewengan uang atau pungli di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bombana kini tak punya ruang lagi. Terobosan baru telah dihadirkan oleh daerah kekuasaan Tafdil itu untuk mengawasi seluruh pengelolaan keuangan dipemerintahan agar lebih transparan. Dengan begitu, maka yang namanya pungli atau korupsi kecil kemungkinannya terjadi.
Terobosan yang dimaksud adalah aplikasi teknologi yang dinamakan e-tracking. Aplikasi itu baru saja diluncurkan dalam rangka mewujudkan percepatan pengurusan dan pelayanan keuangan di Pemkab Bombana melalui Badan Keuangan Daerah (BKD). Inovasi ini untuk menangkal terjadinya pungli di Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Aplikasi e-tracking dilaunching secara resmi oleh Bupati Bombana Tafdil, Kamis (9/20).
E-tracking merupakan sistim yang berbasis aplikasi android atau website. Bagi pengguna jasa keuangan dapat dengan mudah mendapatkan informasi terkini tentang kemajuan proses verifikasi dokumen Surat Permintaan Pembayaran hingga terbitnya Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), serta masuknya dana ke rekening pengguna jasa keuangan.
Tafdil sangat mengapresiasi inovasi baru yang diterapkan oleh BKD. Dia menilai bahwa hadirnya inovasi tersebut segala kepengurusan keuangan lebih transparan dalam pengeluarannya serta bisa menangkal adanya korupsi dan pungli yang kerap dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Terjadinya pungli karena tidak adanya transparansi anggaran. Jadi hadirnya e-tracking bisa menangkal adanya korupsi dan pungli. Baik itu kepengurusan dokumen dan pencairan keuangan bisa transparan, jadi semua bisa terpantau,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bombama itu, mengajak kepada seluruh OPD agar kreatif dan mampu menciptakan inovasi-inovasi baru yang mampu memudahkan pelayanan bagi publik. Apalai di erah teknologi yang semakin berkembang ini tak perlu lagi tergantung pada sistim manual.
“Kalau bisa semua OPD berpikir kreatif dan mampu menciptakan inovasi baru, apa yg mesti dilakukan agar pegawai-pegawai tidak hanya datang untuk menggugurkan kewajiban saja. Datang Finger Print terus pulang tanpa ada yang diperbuat,” tegasnya
Bupati Bombama dua periode ini berharap agar seluruh kantor pelayanan publik agar terhubung dengan e-tracking. Pengelolaah serta kepengurusan mulai terkoneksi secara digital. “Saya harap agar semua kantor bisa terhubung dengan aplikasi ini dan terkoneksi secara digital,” imbuh Tafdil.
Untuk diketahui, dalam acara launching e-tracking pencairan anggaran tersebut juga dirangkaikan dengan pengukuhan 32 orang satuan perugas (satgas) e-tracking. (Agus)