Muna,Lenterasultra.Com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna bukan saatnya lagi berkutat dan fokus pada infrastruktur kalau benar-benar ingin melihat masyarakatnya sejahtera. Sektor pertanian di Bumi Sowite, merupakan basis andalan perekonomian di daerah itu. Sayang, sejauh ini, optimalisasi pertanian masih mendapat perhatian “setengah hati” dari pemerintah. Padahal, sektor inilah yang mampu menciptakan nilai tambah bagi perekonomian melalui penggunaan input yang tersedia dimasyarakat.
Bagaimana analisa pengamat ekonomi terkait potensi pertanian di Muna? Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari, Syamsul Anam, SE.,M.Ec.Dev, menjelaskan, basis perekonomian Muna adalah pertanian dengan subsektor perikanan, perkebunan serta peternakan. Inilah sebagai titik tumpu, meski juga ada tanaman pangan.
“Sektor ini merupakan sektor yang perlu mendapat perhatian agar bisa menjadi pendorong kegiatan sektor lainnya, seperti industri, perdagangan dan jasa,” kata Syamsul Anam, Jumat (3/7).
Terkait, tak adanya ploting anggaran daerah untuk maksimalisasi pertanian, lanjut Syamsul Anam, Pemkab tidak bisa hanya bertumpu pada APBD. Akan tetapi, merancang skim kerja sama pemerintah dengan swasta berbasis Public Private Partnerships dan KPBU. Tapi, sejatihnya, pemerintah setempat bisa mengintegrasikan skema dana transfer dari kementerian dan lembaga pemerintah terkait rencana aksi daerah.
“Intinya, tidak boleh ada keluhan anggaran tidak tersedia. Kalau, rencana aksi daerah terkait prioritas pertanian. Maka singkronisasi saja dengan kementerian. Itu untuk mengatasi keterbatasan anggaran,” jelasnya.
Makanya, rencana aksi daerah disektor pertanian itu diturunkan dari RPJM. Sehingga, mesti konsisten apa yang direncanakan itu juga, perlu dilaksanakan.
Lantas, apa yang menjadi dampak, kalau sektor pertanian dioptimalkan, lanjut Dosen di Fakultas Ekonomi UHO ini, sektor tersebut memiliki kemampuan menciptakan nilai plus bagi perekonomian melalui penggunaan input yang tersedia dimasyarakat. Diantaranya, lahan, pengetahuan dan wirausaha hingga tenaga kerja.
“Kalau sektor ini didorong maka akan menciptakan efek pelipat bagi perekonomian yg berujung pada peningkatan kesejahteraan warga,” blak-blak Syamsul Anam.
Meski demikian, lanjutnya, pemerintah daerah perlu mengoptimalkan layanan dasar, baik dibidang sosial, ekonomi maupun infrastruktur.
Lalu, bagaimana dengan pengembangan pariwisata Muna? Berdasarkan pengakuan Syamsul Anam, pariwisata bisa saja dikembangkan, akan tetapi, basis ekonomi Muna sesuai data adalah sektor pertanian. Kalau sektor pariwisata yang didorong, masih butuh prakondisi terlebih dahulu, seperti infrastruktur dan perilaku warga.
“Intinya juga, Muna masih butuh waktu untuk masuk ke pasar pariwisata,” pungkas Syamsul Anam. (ery)