Kendari Waspada Bahaya TB, Puskesman Didorong Lakukan Pencegahan

 

Kadis Kesehatan Kota Kendari, dr. Rahminingrum

Kendari,Lenterasultra.com-Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus melakukan upaya dalam mencegah penyakit Tuberkolosis alias TBC. Lewat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, seluruh jajaran puskesmas senantiasa dihimbau untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit TBC.

Bukan tanpa dasar, berdasarkan data yang ada di Dinkes Kota Kendari, sudah ada sekitar 15 orang terkena penyakit Tuberkulosis jenis Multi Dru Resistensi Tuberkulosis (MDR TB) di kota lulo ini. Penyakit yang satu ini memang sangat berbahaya. Selain mematikan, penyakit ini memiliki penularan yang sangat besar. Oleh karena itu, seluruh puskesmas diminta untuk melakukan pencegahan serta penyembuhan.

“Penyakit TBC ini bisa disembuhkan, akan tetapi membutuhkan waktu atau perawatan yang cukup lama,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, dr. Rahminingrum.

Lanjut dia, sifat dari TB MDR ini sangat infeksius jadi itu menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemkot dan Dinkes Kota Kendari beserta jajarannya. Dalam hal ini bagaimana caranya untuk mengantisipasi dan melakukan pencegahan terhadap penyakit tersebut.

“Sebetulnya Dinkes dan puskesmas sudah maksimal berupaya, kalau ada yang kedapatan terkena TB positif, lingkungan sekitarnya betul-betul harus dilakukan penelitian epidemiologi, dicari kontak serumahnya, kontak eratnya, diperiksa sekutunya, siapa tahu ada kontak erat dengan penderita ini positif juga,” bebernya.

Masih paparkan Rahminingrum, meskipun saat ini sudah lebih dari 10 masyarakat di metro ini yang terkena penyakit Tuberkulosis namun belum masuk dalam kategori kejadian luar biasa atau KLB.

“Kita belum masuk kategori KLB. Di Indonesia secara keseluruhan memang penyakit menular termasuk TB itu masih cukup memprihatinkan,” Katanya.

Umumnya, jenis penyakit ini merupakan jenis penyakit bakteri menular yang berpotensi menyerang paru-paru. TB disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak kondusif, seperti sirkulasi udara rumah yang tidak bagus dan tertutup, serta lingkungan yang banyak penderita TB (infeksi).

“Data yang kami pegang, wilayah kerja puskesmas Kemaraya paling banyak ditemukan kasus TB-nya. Itu kebanyakan orang dewasa, sudah ada yang dinyatakan sembuh, sebenarnya juga bisa sembuh asal bisa melakukan pengobatan sesuai protap termasuk TB MDR sekalipun,” ulasnya. (Ilham/Isma).