LENTERASULTRA.com-Sebagai daerah otonomi baru, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) masih kekurangan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tenaga guru dan kesehatan, merupakan dua profesi yang dirasakan paling minim keberadaannya.
Menjelang dibukanya kembali penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 ini, Pemda Buteng memanfaatkan peluang tersebut. Melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) setempat, Pemda Buteng mengusulkan kuota 908 orang kepada pemerintah pusat.
Dari jumlah tersebut, tenaga guru merupakan yang paling banyak diusulkan. Jumlahnya sekitar 450 orang. Setelah itu disusul tenaga kesehatan. “Khusus tenaga kesehatan, kami masih membutuhkan kurang lebih 200 orang,” kata Samrin Saerani, Kepala BPKSDM Buteng.
Berdasar permintaan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pihaknha diminta untuk menyetor finising usulan kuota secara menyeluruh. Menindaklanjuti usulan tersebut, BPKSDM Buteng kembali mengusulkan formasi CPNS, yang sebelumnya hanya sekitar 800-an orang menjadi 900 lebih.
“Kita lakukan penambahan tenaga teknis di Pekerjaan Umum (PU) dan D3 Keperawatan yang masi kurang,” sambung Samrin Saerani. Dia menambahkan, dilihat dari persyaratan penetapan kuota, mulai dari Batas Usia Pensiun (BUP) 2018, belanja pegawai, persentase PNS dari jumlah penduduk dan DOB, ada salah satu persyaratan yang belum memenuhi syarat. Akan tetapi, Buteng sebagai DOB dengan jumlah PNS yang kurang, maka tetap akan mendapatkan kuota, sebab jumlah pensiun 2018 hanya 18 orang.
“Untuk masyarakat Buteng yang berminat menjadi CPNS agar mempersiapkan diri, selain itu kami mohon agar tidak gampang percaya dengan isu-isu diluar. Jika ingin mengetahui isu penerimaan CPNS, bisa langsung konfirmasi kepada kami,” tutupnya. (hengki)