LENTERASULTRA.com-Setelah melewati perjalanan udara sekitar tujuh jam dari Bandara Betoambari transit Makassar, Bupati Buton Selatan, Agus Feisal Hidayat akhirnya tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis, (24/5) sekira pukul 13.45 WIB.
Agus tak sendirian, ia digiring oleh petugas KPK bersama sejumlah pihak lainnya dari unsur swasta, PNS serta pengusaha di lingkungan kabupaten Buton Selatan.
Tak ada keterangan apapun baik dari Agus maupun sejumlah orang lainnya yang diamankan KPK dari operasi yang digelar sejak Rabu, (23/5) sore kemarin hingga Kamis, (24/5) siang tadi, saat mereka masuk ke Gedung KPK. Hanya gurat-gurat kelelahan yang terlihat dari wajah mereka.
Dari perjalanan dari Bandara Soekarno Hatta, mereka bertujuh dikawal dengan menggunakan empat unit mobil KPK yang sudah menunggu di Bandara. Agus dan pria berbaju orange yang diduga merupakan pihak dari lembaga survei berada dalam satu mobil tahanan dan tiba lebih dulu di kantor KPK. Sedangkan pengusaha yang diduga merupakan penyuap serta sejumlah orang lainnya yang diduga terlibat tiba dengan menggunakan mobil berbeda.
Sementara itu secara terpisah, Jubir KPK, Febri Diansyah mengatakan, begitu sampai di KPK, Bupati Busel dan enam rekannya langsung menjalani pemeriksaan lanjutan guna menentukan status hukum mereka secara hukum.
“Tentu terhadap mereka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan. Hasilnya apa secara keseluruhan, akan kami sampaikan sore ini dalam konferensi pers,” kata Febri.
Untuk diketahui, dalam OTT kali ini, KPK mengamankan uang sebanyak Rp 400 juta. Uang itu diduga terkait dengan sejumlah proyek yang ada di lokasi tersebut. Diduga uang suap itu terkait dengan pembiayaan kampanye salah satu peserta Calon Kepala Daerah (Cakada). Namun belum diketahui pasti siapa Cakada yang akan menggunakan uang haram tersebut.
Adapun Agus Feisal ini sendiri merupakan anak dari LM Sjafei Kahar. Sjafei merupakan mantan Bupati Buton yang saat ini sedang mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Sultra. Ia bersanding dengan Rusda Mahmud dan diusung oleh Partai Demokrat, PPP dan PKB. (Rere)