LENTERASULTRA.com-Rusman Emba selalu punya cara elegan menghargai setiap karya anak-anak di Muna yang berkontribusi bagi kemajuan daerah. Bupati pilihan rakyat Bumi Sowite, 2016 lalu itu ternyata menyiapkan honor bagi remaja-remaja yang konsisten memakmurkan masjid. Di mata Rusman, menjadi remaja masjid tidak hanya soal pahala, tapi upaya luar biasa dari generasi yang mencintai agama dan daerahnya. Dan itu tidak mudah di tengah gempuran modernisasi dan teknologi yang kian liberal dan sekuler
Saat ini, penganggaran honor perbulan untuk para remaja masjid sudah disiapkan, dan melekat pada Alokasi Dana Desa (ADD) itu. Eksekusinya tinggal menunggu payung hukum berupa peraturan bupati (Perbub). Perbub dimaksudkan, proyeksi ADD yang harus sesuai dengan kebijakan pemerintah kabupaten (Pemkab).
Artinya, item-item yang tertuang, apa saja yang bakalan didanai, akan melekat juga honor Remas. Dengan catatan, sepanjang dibenarkan dalam aturan atau tak melabrak peraturan perundang-perundangan yang diatasnya. “Masih tunggu dulu perbup. Sementara masih dibuat. Kalau sudah ada, maka diberlakukan secepatnya,” kata Rustam Sekretaris DPMD (baca, BPMPD) saat ditemui di Pemkab Muna, Rabu (21/3).
Untuk mengetahui jumlah remaja masjid di Muna, DPMPD telah mengintruksikan jajarannya hingga perangkat kecamatan maupun desa, agar melakukan identifikasi jumlah masjid dengan jumlah remaja masjid, yang ada ditiap tiap rumah ibadah itu. “Ini untuk mengetahui, berapa anggaran yang bakalan diporsikan. Tentu terkait honor,” jelasnya.
Memang, honor setiap bulannya tak begitu besar. Nominalnya, disamaratakan dengan honor guru ngaji. Kisaran Rp. 250 ribu perbulan untuk setiap orangnya. Namun, terpenting adalah bagaimana memposisikan remaja masjid dalam tingkat kesejahteraan masyarakat. Makanya, Bupati Muna LM Rusman Emba, tak tanggung-tanggung mengeluarkan kebijakan, yang menyentuh masyarakatnya. “Jadi, kalau sudah ada perbup, maka honor diberlakukan. Karena ADD sudah ada di Perbup” pungkasnya. (ery)