Menolak Diajak Berhubungan Intim, Suami Bunuh Istri

AKBP Faisal Napitulu memperlihatkan barang bukti parang yang digunakan Mamierogo (baju putih) untuk menghabisi istrinya. (ist)

LENTERASULTRA.com-Kendati sudah berusia kepala 5, kelaki-lakian Mamierogi alias Ama Sita masih sangat menggebu. Apalagi ia masih punya istri, wajar kalau ia minta jatah biologis itu. Tapi saat sang istri menolak diajak intim, Ama Sita murka. Ia kalap hingga nekad membantai istrinya. Perempuan bernama Menilati Laia alias Ina Sita tewas.

Pembantaian brutal ini terjadi di Desa Hiliaurifa, Kecamatan Maniamolo, Kabupaten Nia Selatan (Nisel), Sumatera Utara. Ama Sita membunuh istrinya Selasa, 31 Januari 2018 lalu dan baru ketahuan dua hari setelahnya. “Korban meninggal dalam posisi tak berbusana dan memakai celana pendek,” terang AKBP Faisal Napitupulu, Kapolres Nias Selatan seperti dikutip dari metro24.com

Dijelaskan Kapolres, ketika ditemukan, korban mengalami luka tusuk dua titik di bagian rusuk perut. Selain itu Ina Sita mengalami luka di bagian dada dan jari telunjuk tangan kiri hampir putus. “Pelaku pembunuhan suaminya sendiri. Sudah kami tangkap,” tambah Kapolres melalui telepon seluler, Minggu (4/3) siang.

Sang suami tertangkap usai polisi melakukan olah tempat kejadian perkara dan keterangan warga. Petugas melakukan pengejaran terhadap Mamierogo. Mamierogo ditangkap tak jauh dari rumahnya. Penangkapan itu berdasarkan hasil penyelidikan petugas dan informasi warga. “Pelaku saat ditangkap masih mengenakan pakaian yang masih terlihat bercak darah,” kata Faisal.

Dari hasil pemeriksaan terungkap bahwa pada malam tragis itu, Mamierogo terlibat cekcok dengan istrinya di dalam kamar. Menilati menolak ajakannya untuk melayananinya berhubungan intim. Curiga dengan sikap sang istri yang tak sudi melayaninya, Mamierogo mengambil parang lalu secara membabibuta membacok Menilati.

“Suami berpikiran negatif, istrinya tidak mau karena [disangka] sudah memiliki pria lain dan akan lari dengan pria tersebut. Makanya Ama Sita bunuh istrinya sendiri,” AKBP Faisal Napitupulu. Sehari sebelum Menilati ditemukan tewas–Senin (29/1)–Ama Sita menyuruh keenam anaknya pergi meninggalkan rumah.

Namun, Selasa (30/1/2018) sore itu, anaknya kembali ke rumah dan melihat kondisi rumah masih dalam keadaan terkunci. Karena tak bisa masuk ke rumah, keenam anaknya itu kemudian mengadu kepada kepada paman mereka, Hazatulo Laia alias Ama Mevi. “Kemudian paman mereka pergi bersama dengan Liani Laia mendobrak pintu dan melihat pintu dipaku dari dalam yang diduga dipaku oleh pelaku,” kata Faisal.

Saat itulah, mereka melihat Menilati sudah tewas dengan kondisi sekujur tubuh bersimbah darah akibat luka bekas tikaman dan bacokan. “Korban meninggal dalam posisi tak berbusana dan memakai celana pendek,” ujar Faisal. Hasil penyidikan sementara, korban sempat melawan dengan lari ke dapur. Dengan satu luka bacokan,

Menilati sempat berusaha mencari selamat dengan lari ke luar kamar menuju dapur. Sambil mengenggam pisau, ia berusaha melawan suaminya. Namun usaha itu, kembali membuat tersangka marah dan menyerangnya dengan senjata tajam dan menghunuskan ke tubuh korban. “Sempat ambil senjata tajam. Di sini korban sudah terluka satu bacokan,” kata Faisal.(zal)

bunuhistri