LENTERASULTRA.com-Sudah dua bulan lamanya, Sudiamin, warga Dongkala, Kecamatan Kabaena Timur, mengurus Kartu Keluarga (KK) milik kerabatnya. Namun sampai Senin (26/2) kemarin, dia belum juga menerimanya. Padahal, Sudiamin sudah beberapa kali bolak balik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bombana menanyakan hal tersebut.
Alasan yang diterima warga Dongkala ini masih sama seperti dua bulan lalu. Disdukcapil Bombana kekosongan blangko KK. Selama ini, dia maupun warga yang mengurus KK, hanya diberikan KK yang diprint menggunakan1 kertas HVS warna biru muda, dengan format draft.
Isinya sama persis dengan KK asli, karena berisi nama nama keluarga serta memiliki nomor KK. “Bedanya hanya kertasnya. Kalau yang asli kertasnya agak tebal dan dikeluarkan Kemendagri, sementara KK yang kami terima, dari kertas volio yang tipis,” katanya.
Warga berdomisili di sebelah Timur Pulau Kabaena ini belum mengetahui pasti, kapan dia akan menerima blangko asli KK itu. Sebab dari pihak Capil pun, dirinya belum mendapat informasi yang jelas. Namun demikian, Sudiamin tidak mengalami kendala dengan belum adanya blangko KK asli. Sebab, KK yang diprint pihak Disdukcapil dari kertas volio, juga memiliki fungsi yang sama dengan blangko KK aslinya.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bombana, Siswadi Alie Hasan melalui kepala seksi identitas penduduk Hermayanti mengakui terjadinya kekosongan blangko KK di kantornya. Menurut Hermayanti, kekosongan KK itu sudah terjadi sejak akhir Desember lalu.
“Sampai menjelang akhir Februari ini, kami belum menerima blangko KK dari Kemendagri,” katanya. Kendala ini disebabkan karena, belum ada pihak rekanan yang ditunjuk Kemendagri untuk mengerjakan blangko KK tersebut. Namun persoalan ini tidak dijadikan hambatan. Sebab kekosongan blangko KK ini sudah diantisipasi dengan KK yang diprint dengan kertas volio dari Disdukcapil Bombana. (rezky)