LENTERASULTRA.com-Setelah dicopot sebagai Ketua PAN Muna Barat, LM Rajiun justru makin leluasa menentukan sikap politiknya. Meski tidak secara vulgar menyebut calon gubernur mana yang hendak ia dukung di Pilgub Sultra nanti, tapi ia memastikan bahwa ia tak di Asrun-Hugua.
“Saya kira sudah susah kalau yang itu (Asrun-Hugua), karena begini cara mereka sama saya (dicopot PAN tanpa diklarifikasi). Lihat saja gerbong saya nanti akan mengarah kemana, kan sudah ada tanda-tandanya,” kata Rajiun kepada sejumlah wartawan di Kendari, Senin (26/2) malam.
Bupati Muna Barat ini lagi-lagi tidak mau terbuka soal kemana arah dukungannya nanti. Untuk saat ini ia fokus dulu ke pembentukan Satgas Anti Politik Uang yang dalam waktu dekat akan dideklarasikan di Muna Barat. Satgas itu adalah bentuk kecintaannya terhadap sebuah demokrasi yang sehat, demokrasi yang tak boleh rusak oleh cara-cara tidak bermartabat.
Bagi Rajiun, dua kandidat cagub dan cawagub lain adalah putra terbaik Sultra yang sama-sama punya visi membangun Sultra. Hanya untuk saat ini, ia masih enggan menyebut kemana gerbong besarnya akan ia arahkan. “Yang jelas, saya condong mendukung calon yang memimpin hanya lima tahun,” katanya.
Apakah itu mengarah ke pasangan AMAN? “Belum-belum,” elaknya lagi. Hanya saja, bila merujuk pada periodesasi kepemimpinan, Ali Mazi menjadi satu-satunya calon yang jika terpilih hanya akan mendapat kesempatan memimpin daerah ini selama lima tahun atau satu periode. Ia terikat aturan yang membatasi seseorang cukup dua periode menjadi gubernur.
Nah, Ali Mazi sudah pernah memimpin Sultra di tahun 2003-2008 lalu atau sudah satu periode. Bila terpilih lagi di periode 2018-2023, maka ia hanya bisa 5 tahun lagi dan tidak mungkin ikut Pilkada periode berikutnya. Sebaliknya, jika satu dari dua kandidat lainnya terpilih, maka mereka masih punya kesempatan maju lagi di periode berikut.(isma)