LENTERASULTRA.com-Siapapun yang melintas saat sore di sepanjang kawasan Kendari Beach (KeBi), pasti melihat jejeran pedagang aneka jenis. Aktivitas mereka dimulai sekira pukul 15.00 hingga malam hari. Sayang, kehadiran mereka ternyata menimbulkan masalah baru.
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari mulai mengeluhkan perilaku membuang sampah sembarang di pinggir pantai sehingga mengitori teluk Kota Kendari. Akibatnya, Dunas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari agak sulit membersihkan sampah-sampah tersebut.
“Tim kami agak kesulitan membersihkan sampah yang berserakan di pinggir pantai. Sampah-sampah tersebut sebagian besar dari para penjual di Kebi. Mereka membuang sembarang kotorannya, apalagi sekarang ini musim durian. Jadi kebanyakan sampah kulit durian,” ucap Moh. Nur Razak, Plt Kepala DLHK Kota Kendari.
Untuk itu, dirinya menyayangkan perilaku para penjual tersebut. Harusnya, mereka bisa menjaga kebersihan di tempat itu sebab sudah diberi kebebasan untuk menjual. “Ini justru membuat kotor pinggir laut,” sesalnya.
Kepala Dinas Kominfo Kota Kendari ini, menghimbau kepada seluruh penjual dan masyarakat yang berada dan beraktivitas di Kebi, agar tetap menjaga kebersihan. “Kami harap mereka sadar dan tidak membuang sampah seenaknya. Sebab kebanyakkan penjual sampahnya langsung dibuang di pinggir laut,” imbuh Razak.
Dikatakannya, tahun ini Pemkot akan menganggarkan pengadaan 10 unit sampan atau perahu untuk mempermudah membersihkan teluk dan pinggir pantai Kendari. Sampan tersebut pengadaannya sekitar bulan Juni mendatang. Kesepuluh sampan tersebut anggarannya sebesar 150 juta.
“Satu unit anggarannya 15 juta. Kalau sudah ada, maka kami akan tempatkan di muara-muara teluk Kendari. Itu hanya dipergunakan untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di teluk dan pirla Kendari,” pungkas Razak. (isma)