LENTERASULTRA.com-Ada tata kelola birokrasi yang salah di Wakatobi. Ketika semua daerah di Sultra sudah menyalurkan, bahkan telah tuntas membagi Beras Sejahtera (Rastra), di daerah yang berjuluk Surga Bawah Laut itu malah belum sama sekali menyalurkan hal-hak untuk masyarakatnya yang pra sejahtera.
Parahnya, itu sudah telat dua bulan, dan belum ada tanda-tanda ada rencanya untuk menyegerakan hal tersebut. Surat Perintah Alokasi (SPA) penyaluran belum dikeluarkan pemerintah daerah (Pemda) setempat. “Kita masih dalam tahap verifikasi data Kepala Keluarga (KK),” H Rusdin, Asisten I Pemkab Wakatobi memberi alasannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Wakatobi Aslaman Sadik menerangkan, dirinya, akan mempelajari kembali data pada tahun sebelumnya. Selanjutnya, akan disesuaikan berdasarkan nama-nama penerima yang tercover di Kementerian Sosial (Kemensos). Takutnya, kata dia, terjadi perubahan.
“Kita memverifikasi ulang data-data yang dari tahun 2017 kamrin. Karena kita cairkan juga, harus sesuai data itu,” jelas dia. Selain itu terang Aslaman, dalam waktu dekat ini, ia akan berkonsultasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) terkait pembentukan tim koordinasi.
Setelah semua rampung terang dia, penyaluran Rastra ditargetkan paling lambat akan terealisasi pada bulan Maret mendatang. “Kita masih merampungkan data ini. Mudah-mudahan bulan Februari ini sudah cair. Kita usahakan secepatnya. Verifikasi kita kirim ke Kementerian, disana baru dikirimkan kembali ke daerah. Setelah itu kita cairkan,” tutupnya.
Disisi yang lain, Kepala Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Wakatobi Atar. T mengungkapkan, saat ini, pihaknya masih tetap menunggu kepastian SPA dari Pemda. “Kita juga sudah beberapa kali berkoordinasi kesana, tetapi belum ada kepastian. Mungkin ini karena masih awal. Mudah-mudahan minggu ini, kita sudah melakukan penyaluran,” katanya.
Atar menerangkan, penyaluran Rastra, untuk tahun ini, telah tertunda selama 2 bulan. Yakni pada Januari dan Februari. “Jadi penyalurannya nanti, akan diambil satu kali. Dengan pagu sebanyak 1 ton lebih. Karena dalam satu kali penyaluran itu kan, sebanyak 60 ton lebih,” rinci Atar. (gayus)