Pasar Wameo Baru; Kado Akhir Jabatan AS Tamrin

Wakil Ketua Dekranasda Sultra, Ito Tohariah Lasata, yang juga istri Plt Gubernur, Saleh Lasata saat meresmikan penggunaan lods baru Pasar Wameo. Mantan Walikota Baubau, AS Tamrin juga terlihat hadir

LENTERASULTRA.com-Kendati tak lagi menjabat sebagai Walikota Baubau, AS Tamrin ternyata masih diberi ruang melakoni aktivitas pemerintahan. Mantan Kepala BPN Sultra itu terus terlihat mendampingi aktivitas Plt Gubernur Sultra, Saleh Lasata yang hadir di kota itu.

Setelah acara pisah sambut Walikota Baubau, yang digelar Minggu (4/2) malam, AS Tamrin kembali terlihat hadir saat dilakukannya peresmian lods-lods baru di Pasar Wameo, Senin (5/2). Ada 23 kios dan 148 lapak yang sempat dibangunnya sebelum purna tugas.

Itulah yang akhirnya diresmikan penggunaanya sekaligus penyerahan kepada pedagang di pasar itu yang secara simbolis dilakukan Ito Tohariah Lasata, Wakil Ketua Dekranasda Sultra, yang juga istri Saleh Lasata.

Hado Hasina, Pj Walikota Baubau mengakui bahwa Pasar Rakyat Wameo adalah peninggalan terakhir dari Walikota sebelumnya. Katanya, sebagai “walikota junior”, ia siap jadi jembatan menuju pemimpin selanjutnya. “Setelah ini saya harap tidak ada lagi pedagang yang gelar dagangan di badan jalan. Jadi semua lebih teratur,” kata Hado saat sambutan peresmian.

Sementara itu, Plt Gubernur Sultra, HM Saleh Lasata menggunakan kesempatannya hadir di peresmian Pasar Wameo untuk pamit pada masyarakat Baubau. Katanya, Nur Alam dan dirinya akan menuntaskan tugas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, 18 Februari nanti, setelah 10 tahun bekerja.

Katanya, masa 10 tahun bukan waktu yang singkat. Apa yang telah dilakukannya bersama Nur Alam, sudah maksimal sesuai kemampuan. “Untuk ukuran kami sebagai manusia, karena kami bukanlah malaikat. Setidaknya kami punya buah tangan untuk masyarakat Sultra,” ujarnya yang disambut dengan tepuk tangan seluruh hadirin.

Ditambahkan mantan Bupati Muna ini, Pasar Rakyat Wameo adalah salah satu simpul ekonomi di tengah persaingan pasar tradisional dan modern. Di samping itu, pasar rakyat juga jadi media sosialisasi dan komunikasi masyarakat, apalagi Baubau merupakan pusat ekonomi kepulauan Buton termasuk Kabupaten Muna.

“Dulu saya ingat penjual di Raha sampai kesini untuk cari bawang putih dan dijual ke raha,” kenangnya. Kendatipun baru beberapa hari menjabat, Hado diapresiasi oleh Saleh Lasata karena mampu menganalisa tugas pokok sesuai amanah.

Di akhir acara, empat pedagang pun kebagian kesempatan cabut lot. Mereka yang beruntung langsung dapat empat unit pertama (los) di Pasar Rakyat Wameo. (febi)

BaubautamrinWameo