LENTERASULTRA.com-Sejak Rusma Emba dilantik jadi Bupati Muna, janjinya untuk membenahi jalan di jalur Watupute-Matarawa di Kecamatan Watopute sudah ia sampaikan. Sayang, sepanjang 2017, jalan itu tak juga disentuh peradaban. Alih-alih di aspal, dibenahi pun tidak.
Warga pun makin kesal. Soalnya, jalur yang bisa mengakses bandara Sugimanuru itu sudah cukup lama rusak parah. Kemarin, (25/1), masyarakat yang dimotori para pemuda memilih berunjuk rasa ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) mempertanyakan masalah ini. Tak kurang dari 100 warga hadir, yang dipimpin langsung Kepala Desa Matarawa, Muliadi.
Massa ditemui Ramli, seorang kepala seksi di PU. Di depan pengunjuk rasa, pejabat ini memastikan bahwa tahun 2018 ini, jalan sepanjang 4000 meter di wilayah itu sudah akan diaspal. “Sudah dianggarkan, lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) 2018, jumlahnya Rp 4,447 milyar,” kata Ramli di depan massa.
Kepala Seksi pembangunan jalan dan jembatan Dinas PU Muna itu bercerita, pihaknya langsung ke Jakarta memastikan hal ini dan nomenklatur anggarannya sudah disetujui dan diteken Dirjen Binamarga.
Seteleh itu, massa bergerak ke Kantor DPRD. Di tempat ini, massa ditemui Usman, Plt Sekretaris DPRD Muna. Ia mejelaskan, semua anggota DPRD sedang berada di luar daerah. “Komisi I dan III di Kendari, sedangkan komisi 2 semuanya ke Jakarta,” tuturya, sembari berjanji akan menyampaikan aspirasi ke DPRD jika anggota sudah kembali.
Kepala Desa Matarawa menjelaskan, jalan di desanya itu, khususnya sejak ia jadi Kades di tahun 2013, memang sudah rusak parah. Tahun 2015 yang diperbaiki 900 meter, 2017 yang diperbaiki sekitar 300 lebih.
Tahun 2017 masyarakat pernah memblokade jalanan dengan menanamkan pohon pisang, kelapa di jalan yang rusak. “Saya sendiri bersyukur ada pernyatan dari perwakilan Dinas PU tadi, Telah ada pernyataan secara tertulis bahwa anggara pelaksaan pekerjaan jalan lingkup Watopute-Matarawa 4 milyar lebih,” tegasnya.(alim)