LENTERASULTRA.com-Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kendari kembali terus berupaya menunjukan eksistensinya. Dalam seminar internasional yang berlangsung Senin (21/1), di sebuah hotel di Kendari, lembaga pendidikan tersebut melibatkan belasan pengajarnya untuk memberi materi seputar kesehatan masyarakat dalam International Conference Public Health.
Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari, Askrening MKes mengatakan, jajaran tenaga pengajar sengaja didorong untuk aktif menghasilkan karya akademis. Salah satunya lewat seminar internasional dan rupanya disambut antusias oleh jajaran dosen dari empat jurusan, yakni Kebidanan, Keperawatan, Analis Kesehatan dan Gizi. “Kami harap karya tulis dosen Poltekkes Kemenkes bisa memberi manfaat untuk masyarakat,” ungkapnya.
Secara umum, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sultra, Ramadhan Tosepu, PhD. menjelaskan, International Conference on Public Health yang menghadirkan tiga pembicara utama, yakni Prof. Kyung Ho Choi dari Seoul National University sekaligus ketua asosiasi public health di Korea Selatan.
Kemudian ada Kraichat Tantrakarnapa, dari Mahidol University, juga Dr. Mukhtar Ridwan Taha yang merupakan ketua IAKMI pusat. “Masyarakat akademis dan masyarakat umum harus paham tentang pentingnya kesehatan masyarakat di masa depan, bukan cuma persoalan hari ini saja melainkan di masa yang akan datang juga,” ujarnya.
Menurut Ramadhan, problem kesehatan masyarakat tidak bisa ditebak. Contoh, difteri yang dulunya hilang dari Indonesia, kini muncul kembali secara tiba-tiba, sementara tidak ada tindakan antisipatif. Inilah pentingnya memperkuat tameng kesehatan masyarakat.
“Makanya seluruh kampus kesehatan Sultra dilibatkan. Mulai dari Poltekkes Kemenkes Kendari, Stikes Mandala Waluya, Karya Kesehatan, STIK Avicenna dan ada juga dari luar Kendari,” tambahnya.
Sejatinya kesehatan masyarakat bukan hanya tanggung jawab organisasi provinsi, namun juga tanggung jawab seluruh kampus sebagai pencetak tenaga kesehatan. Makanya semua harus terlibat.
Di waktu yang sama juga dilantik pengurus IAKMI Sultra periode 2017-2020. Komitmen IAKMI adalah mengadvokasi pemerintah untuk menanggulangi berbagai macam penyakit, salah satunya sosialisasi perda tentang larangan merokok di tempat umum.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan advokasi di salah satu SD tentang bahaya narkotika, obat terlarang dan zat aditif berbahaya lainnya. “Ada pengguna lem yang sudah sangat akut dan kami dampingi untuk bertemu dengan kepala BNN Kendari, selanjutnya bakal ditangani dengan perawatan khusus,” urainya lagi.
Kesehatan adalah milik bersama dan tidak boleh ada pengkotak-kotakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Ia tegaskan, problem kesehatan harus ditangani bersama. (febi)