LENTERASULTRA.com-Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Daniel Widya Mucharam sukses membentuk karakter anak buahnya jadi seorang polisi pengayom. Kapolres Baubau itu memiliki perwira dan bintara yang punya perilaku keren di masyarakat. Jika Sabtu (20/1) pagi lalu, ada Kapolsek Wolio yang menyelamatkan bayi kejang hingga dibawanya ke Puskesmas, kali ini aksi yang tak kalah humanis ditunjukan Bripka La Ode Astar.
Bintara dari Polsek Murhum ini, Minggu (21/1) pagi, bersama masyarakat di Kelurahan Baadia, Baubau, mengamankan seorang maling yang belakangan ternyata ketahuan mengidap gangguan jiwa. Alih-alih, mengurungnya, Bhabinkamtibmas ini malah “memanusiakan” pria yang ternyata Abidin itu.
Melihat tubuh Abidin yang lusuh dan kumal, Bripka Astar mengajaknya ke kamar mandi. Dimandikannya lelaki setengah baya itu sampai bersih. Setelah itu, ia mencari alat cukur, dan memangkas rambut pria berusia 40 tahun itu. “Sudah jiwanya terganggu begitu, harus kita perlakukan manusiawi,” kata Bripka Astar, usai memberi makan pria tersebut.
Sudah beberapa hari ini, warga di sekitar Keraton Buton, Kelurahan Baadia resah oleh ulah Abidin. Ia kerap mencuri di rumah warga, dan kemudian lari ke hutan. “Tadi pagi, (21/1) saya ditelepon warga, ada pencuri. Makanya sama-sama dikejar sampai ke hutan. Ternyata malingnya mengidap ganguan jiwa,” kata Astar.
Abidin teridentifikasi sebagai warga asal Jawa Barat. Ia kini masih diamankan di Polsek Murhum, Polres Baubau. Ia ditangkap saat sedang sedang baring-baring di pondok-pondok kebun milik warga. “Ada yang sempat curigai dia teroris,” kata bintara yang pernah menerima penghargaan Kapolri itu.
Lelaki yang mengalami gangguan jiwa ini, pernah diamankan oleh mantan Kapolsek Lakudo, AKP Haerun Ali melalui Bhabinkamtibmas Lakudo, sebab telah meresahkan warga sekitar dan diamankan ke dinas sosial. Namun diduga kabur sehingga kini berada di Kota Baubau. “Kita koordinasi dulu dengan Dinas Sosial dan RSJ, mau diapakan ini bapak,” tutup Astar.
Bripka La Ode Astar adalah salah seorang Bhabinkamtibmas yang mema g punya prestasi membanggakan. Setahun lalu, tepatnya Januari 2017, ia berhasil mendirikan sebuah Tempat Pengajian Anak (TPA) di Kelurahan Baadia. Bukan sembarang TPA, karena bangunan itu sebelumnya adalah rumah seorag warga yang jadi pusat penjualan Miras.
Rumah itu, sejak tahun 2006 jadi pusat perdagangan Miras tradisional jenis arak. Konsumennya banyak. Tapi saat Astar datang bertugas di wilayah itu, ia membujuk yang punya rumah agar beralih profesi. Rumah Miras itu dibeli Astar dari uang pribadi dan dukungan beberapa kolega. Kini rumah yang dulunya tempat transaksi Miras, berubah jadi tempat mencari pahala anak-anak.(hengky)