Kader Gerindra Tewas Tertembak Anggota Brimob

Fernando Wowor (memayungi Prabowo Subianto) tewas Sabtu (19/1) dini hari usai tertembak senjata api milik seorang anggota Brimob. Fernando disebut-sebut adalah ajudan Prabowo.

LENTERASULTRA.com-Perkelahian yang akhirnya berbuntut tewasnya seorang pria bernama Fernando Alan Josua Wowor terjadi Sabtu (20/1) dini hari kemarin. Pria berusia 25 tahun yang tercatat sebagai kader Partai Gerindra itu, meninggal setelah tertembus peluru milik seorang anggota Brimob, bernama Briptu AR.

Keduanya sempat terlibat cekcok dan perkelahian di pakiran sebuah Tempat Hiburan Malam (THM). Fernando yang menggunakan mobil bersama ketiga temannya hendak parkir. Namun, pada saat yang bersamaan, Briptu AR mengendarai sepeda motor juga hendak ke luar. Keduanya lalu terlibat percekcokan.

Percekcokan tu membuat keduanya berebut senjata api jenis glock 17 Kaliber. 9 mm milik Briptu AR. senjata itu berujung letusan timah panas yang mengenai dada Fernando. Meski sempat dibawa ke Rumah Sakit, nyawa pria yang di beberapa fotonya di FB, terlihat bersama Prabowo itu, tak bisa diselamatkan.

“Kami belum tahu apa penyebab utama keduanya terlibat cekcok,” kata Kombes Pol, Iksanyo Bagus Pramono, Kepala Bidang Penegakan Hukum (Kabidkum) Polda Jabar. Kejadian ini memang terjadi di Jabar, tepatnya sebuah THM bernama Lipss Club, Pool and Bar di Jalan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Setelah Fernando tertembak, kata Iksanyo, ada kelompok massa yang berdatangan dan mengeroyok Briptu AR hingga mengalami luka parah. Dia langsung dibawa ke Rumah Sakit PMI Bogor kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. “Sementara masih kita perdalam dari mana dia, dalam rangka apa (ke THM), masih dalam penyelidikan. Kita sudah koordinasi dengan Korbrimob,” terangnya.

Wakapolresta Bogor Kota, AKBP Rantau Isnur Eka mengaku kepolisian sudah menerima laporan dari kedua belah pihak yang berseteru. Hingga kini, pihaknya masih mendalami beberapa laporan berbeda dengan kasus yang serupa itu.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Bidang Advokasi, Habiburokhman mengatakan pihaknya langsung membuat laporan terkait kasus penembakan Fernando yang juga seorang mahasiswa di Universitas Kebangsaan di Bandung.

Ia melaporkan Briptu AR dengan pasal 338 tindak pidana. Dia mengaku sempat kecewa lantaran mendapati rekan-rekan almarhum diperiksa sebagai saksi atas pengeroyokan terhadap Briptu AR. Padahal, menurutnya peristiwa awalnya adalah penembakan.

Versi rekan korban, dini hari itu mereka hendak makan ke Dunkin Donuts. Namun, lantaran parkiran terlihat penuh mereka menuju ruko-ruko dekat parkiran Lips. Saat akan belok itulah mobil korban dan motor yang dikendarai Briptu AR berpapasan hingga terjadi percekcokan.

Di beberapa kesempatan, Fernando yang merupakan warga Desa Talete Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon, Sulawesi Utara itu terlihat dekat dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Beberapa foto yang diunggah di laman facebooknya memperlihatkan bahwa Fernando sedang mengawal Prabowo.

“Kalau dekat, kita semua dekat dengan Pak Prabowo. Yang pasti memang kader Partai Gerindra,” katanya. Jenazah Fernando hingga tadi malam masih berada di Rumah Sakit Keramat Jati untuk menjalani pemeriksaan otopsi.(net)

ditembakGerindra