LENTERASULTRA.com-Laki-laki mana yang tidak tergoda, jika ada iven yang urusannya dengan perempuan seksi. Misalnya, lomba burung tapi hadiahnya dapat tarian erotis. Menggiurkan bukan? Perempuan cantik berjoget seksi, dan boleh disawer lewat belakang tubuh.
Tayang itu belakangan viral di berbagai jejaring media sosial. Tapi paling banyak beredar di Surabaya. Usut punya usut, ternyaa video itu diambil dari sebuah lomba burung berkicau. Video dan foto tersebut viral lantaran mempertontonkan tarian erotis.
Dua penari nampak bergoyang di tengah-tengah para pria. Tak hanya itu, dalam video tersebut juga memperlihatkan adegan tak senonoh yang dilakukan oleh seorang pria saat nyawer atau memberikan tips kepada penari tersebut. Sebab saat memberikan tips tersebut, pengunjung tersebut memegang alat vital si penari.
Mendapati video dan foto yang viral di media sosial facebook (FB), Polsek Bubutan menyikapinya dengan cepat dengan memanggil sejumlah pihak, mulai dari pemilik tempat, panitia dan penari striptis tersebut. Setidaknya ada lima orang yang diperiksa.
Kapolsek Bubutan Kompol Dies Ferra Ningtyas membenarkan tengah menangani kasus tersebut. Ferra mengatakan, mendapat laporan dari masyarakat terkait viral video dan foto tarian erotis itu. Pihaknya memastikan bahwa even dalam video dan foto itu merupakan even lomba burung berkicau yang dilaksanakan oleh komunitas pecinta love bird Surabaya.
“Acara tersebut digelar pada Minggu (14/1) di lahan bekas RTM (rumah tahanan militer) Koblen Bubutan Surabaya,” ungkapnya, Rabu (17/1). Dies Ferra mengatakan, pemeriksaan terhadap lima orang tersebut dilakukan tersebut, untuk mengumpulkan keterangan pihak-pihak yang terlibat dalam even tersebut.
Jika ternyata dalam pemeriksaan dan penyelidikan unsur hukumnya terpenuhi (pornografi atau pornoaksi), tentu pihaknya bakal melakukan tahapan hukum selanjutnya. “Yang jelas even tersebut tak memiliki izin dari kami,” terangnya.
Sementara itu, Darusalam, ketua panitia even tersebut menyebut jika yang dua cewek yang menari di tengah-tengah peserta lomba burung berkicau bukanlah penari profesional. Mereka itu merupakan SPG (sales promotion girl) event.
“Tarian itu tidak masuk dalam rundown acara kami. SPG itu kami minta menari sebisanya untuk meredam gesekan antar peserta yang saat itu mulai memanas. Jadi sifatnya isidentil atau dadakan,” ungkapnya.
Darusalam juga menegaskan, bahwa baru kali ini terpaksa meminta SPG event menari. Dia juga tidak tahu menahu siapa yang meng-upload ke facebook hingga viral. Sebab saat SPG menari, banyak orang di sana. Terlebih, tiket even terjual 800 lembar saat itu. “Saya sangat menyesal dan minta maaf kepada seluruh kicau mania. Baik di Surabaya maupun seluruh Indonesia,” tandasnya.(net)