LENTERASULTRA.com-Kantor Samsat Baubau belum lama buka saat La Uki Laane datang, Selasa (16/1) pagi. Ia termasuk salah satu wajib pajak yang taat. Tak perlu mengantri lama, ia pun menuju loket lantas menyerahkan selembar Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) kendaraanya.
Sebuah Avanza putih berplat berplat DT 2106 BG yang belum lama dimilikinya hendak ia bayarkan pajaknya yang sudah tiba masanya. Nah, saat diperiksa anggota Lantas Polres Baubau yang bertugas di tempat itu, terlihat ada yang janggal. Diterawang baik-baik lalu pembungkusnya dilepas.
“Itu STNK palsu, anggota kami di lapangan yang temukan,” kata AKP Lesmana Pramuditya Primanati, Kasat Lantas Polres Baubau. Saat itu diklarifikasi ke pemilik kendaraan, La Uki juga baru sadar bahwa ia ternyata tertipu. Apalagi polisi menyebut, bila kendaraan itu bisa saja adalah hasil curian, ia makin pucat.
AKP Lesmana bilang, sang pemilik kendaraan mengaku bahwa kendaraan itu memang ia beli dari orang lain, yang dibelinya dengan harga yang relatif murah yakni Rp 100 juta. Masalahnya, La Uki menghadapi dua masalah besar saat ini. Mobilnya ternyata hasil curian, dan kedua ia bisa saja ikut terseret.
“Kan dia (La Uki) yang tangan terakhir, sama saja di menadah hasil curian. Bisa saja memang jadi tersangka, tapi semua tergantung hasil penyelidikan,” tambah AKP Lesmana, memberi gambaran bagaimana potensi hukuman bagi orang yang membeli barang hasil curian.
Saat ini, berkas dan pemilik mobil beserta barang bukti telah limpahkan di Sat Reskrim Polres Baubau, guna penyelidikan lebih lanjut. Sedangkan La Uki, pulang ke rumah naik ojek, karena mobilnya disita polisi bersama STNK palsu itu. Ia gagal bayar pajak.(hengki)