LENTERASULTRA.com-Tak akan ada “grup neraka” di Piala Dunia 2018. Hasil pembagian grup di Moskow, Rusia, tadi malam, delapan tim yang tersebar di grup A hingga H tidak akan sulit melaju. Jika pun ada yang dianggap alot, mungkin itu di grup D, dimana Argentina berada satu grup dengan Islandia, Kroasia, dan Nigeria.
Anda tahu Islandia? Negara yang jumlah penduduknya lebih sedikit dari Kota Kendari itu mampu menembus perempat final Euro 2016 dengan mengalahkan Inggris di perdelapan final. Sedangkan Nigeria bahkan sukses menundukkan Argentina 3-1 dalam uji coba di Krasnodar, Rusia, bulan lalu (14/`11).
Tapi, Argentina tetaplah Argentina yang punya tradisi sepak bola memikat. Lionel Messi dkk tentu tak mau dipecundangi tim-tim yang hanya spesialisasi kejutan, bukan besar karena tradisi.
Setidaknya, target lolos dengan status juara grup, tidaklah teralalu sulit. Di Piala Dunia 2002, Brasil juga tertatih-tatih di fase kualifikasi. Tapi, begitu memasuki putaran final melaju hingga akhirnya juara.
Grup B juga sedikit panas karena ada Portugal dan Spanyol. Namun, dua pesaing mereka “hanyalah” Maroko dan Iran. Dengan peraturan dua tim yang lolos di tiap grup, melihat kekuatan, prestasi, dan tampilan terakhir mereka, sulit membayangkan Portugal atau Spanyol gugur di fase grup.
Inggris yang menghuni pot 2 sebelum undian diramalkan bakal bersua salah satu tim di pot satu: Jerman, Brasil, dan Argentina. Tetapi, The Three Lions malah satu grup bersama Belgia, Panama, dan Tunisia di grup G.
Bagi pelatih Inggris, Gareth Sotuhgate, Piala Dunia kali ini menjadi tempat pas bagi Harry Kane untuk membuktikan ambisi menjadi striker nomor satu dunia. “Sumbangsih paling besar seorang pamin adalah saat mampu melakukan sesuatu yang berarti bagi negara di turnamen besar,” ucap Southgate kepada BBC.
Bagaimana dengan juara bertahan Jerman? Mereka tampaknya tidak akan terlalu berkeringat untuk menjadi juara grup F. Sebab, mereka “hanya” akan berhadapan dengan Meksiko, Swedia, dan Korea Selatan.
“Ini adalah grup yang sangat menarik. Tujuan utama kami tetaplah mempertahankan gelar edisi sebelumnya,” ucap pelatih Jerman Joachim Loew seperti dilansir dari situs resmi FIFA. (net)