LENTERASULTRA.com-Kondisi cuaca belakangan ini terlihat anomali. Kadang bersahabat, tapi mendadak bisa berubah liar. Hujan disertai angin kencang. Sebahagian nelayan di Kota Kendari tentu khawatir dengan kondisi tersebut, dan banyak diantara mereka yang memilih “libur”.
Para nelayan yang berada di Jalam Sultan Hasanuddin, Punggaloba, Kendari Barat, misalnya. Dua pekan terakhir ini mereka berhenti melaut karena hasil tangkapan saat ini berkurang drastik akibat cuaca yang tak menentu. “Ada ji juga teman-teman yang nekad turun (melaut), tapi kadang memang tidak menentu hasilnya,” kata Jaya, nelayan di Punggaloba.
Kata pria berusia 21 tahun ini, jika pun turun melaut, hasil tangkapan tak lebih dari 1 ton. Itupun sudah menghabiskan waktu lebih dari sepekan di laut. Padahal biasanya, sekali turun bisa membawa 8 sampai 15 ton. “Makanya, kita tunggu dulu teman-teman yang melaut. Kalau tangkapan mereka banyak, mungkin kita akan keluar juga,” katanya.
Tak bersahabatnya cuaca, baik di darat terutama di laut juga diakui Adi Istyono, Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Kota Kendari. Katanya, fenomena cuaca buruk ini diakibatkan oleh adanya siklon tropis di selatan Pulau Jawa yang memengaruhi kecepatan angin di Perairan Baubau dan Wakatobi bagian selatan sehingga gelombang yang terbentuk juga tinggi.
“Lalu awan-awan hujan saat ini juga mempengaruhi ketinggian gelombang yang terbentuk karena dipengaruhi kecepatan angin yang kencang dari awan-awan hujan tersebut,” ungkapnya ketika dihubungi lewat, Jumat (1/12).
Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kendari juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, sebab potensi guntur dan angin kencang cukup dominan dalam beberapa waktu kedepan. (astil)