LENTERASULTRA.com-Bertugas di Sultra bakal jadi pengalaman paling berkesan seumur hidup bagi seorang Djunaidi. Datang dari Gorontalo, dan dipercaya jadi Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Kendari, ia menggelar serah terima jabatan (Sertijab) dari pejabat lama, Muslimin, Rabu (22/11) lalu.
Uniknya, belum pula ia sehari melewatkan masa perkenalan dengan para stafnya, sore harinya ia sudah menerima laporan dua nelayan hilang. Satu di Wakatobi, satu di Buton Utara. di Wakatobi ketemu, di Butur masih dicari sampai sekarang.
Rehat sesaat, Kamis (23/11) sorenya ia sudah punya urusan yang lebih gawat. Kapal berukuran raksasa, milik PT Pelni, entah bagaimana cerita, malah nyasar ke darat. SAR sigap, dan langsung terjun lapangan. Evakuasi penumpang.
Kesan ini jadi salah satu bahan cerita Djunaidi ketika bertemu puluhan wartawan dari berbagai platform media massa di Kota Kendari, malam (24/11) tadi yang dibalut acara bertajuk “Temu Sapa Pimpinan Basarnas Kendari bersama awak media.
Djunaidi menyadari betul peran penting media bagi kinerja lembaga yang baru dipimpinnya itu. Dalam sambutannya, pria kelahiran Makassar ini menganalogikan bahwa media merupakan salah satu kaki tangan dari lembaga yang dinahkodainya tersebut.
Tentu saja, setiap upaya pertolongan penyelamatan, kehadiran media sangat dibutuhkan. Sebab tanpa tangan-tangan pewarta maka setiap kejadian tak akan diketahui publik.
“Kami sadar kehadiran teman-teman media sangat penting. Dalam hal ini orang pertama yang akan memberikan informasi kepada masyarakat. Tentunya, karya dan tulisan yang positif,” ungkap mantan Kepala SAR Gorontalo ini.
Lebih lanjut pria tiga anak itu, dirinya berharap bisa mengemban amanah sebagai pimpinan Basarnas Kendari. Untuk itu, agar lebih fokus dalam menjalankan tugas ia membawa langsung istri serta anak bersama pindah di Kota Kendari. Sebab dalam bertugas profesional sangat dibutuhkan.
“Baru dua hari saya di Kendari sudah tiga kejadian yang saya tangani sebagai pimpinan, salah satunya musibah Jetliner yang baru saja terjadi kemarin ini. Kerja kami dalam menangani kejadian itu tak lepas dari bantuan media. Dimana langsung menyampaikan kepada publik dengan tulisan yang bagus-bagus,” ucapnya.
Dirinya mengakui, selama betugas di lembaga Basarnas selalu ditugaskan di daerah rawan musibah. Sebelum pindah di Kendari, ia tugas di Tanjung Pinang. Sebelum itu, dia juga pernah tugas di Ternate dan Gorontalo.
“Maka dari itu, selama tugas disini, saya akan terus membangun sinergitas dengan seluruh media. Malam ini saya sangat bangga bisa bertemu dengan tmena-teman media. Saya bisa perkenalkan diri saya sehingga komunikasi lebih baik kedepannya,” harap Djunaidi.
Diakhir sambutannya, dirinya memuji dedikasi media dalam membantu Bazarnas dalam setiap penyelamatan dan pertolongan. Nantinya, dirinya akan menjadi lebih mudah dalam menjalankan tugas di lembaga yang dipimpinnya itu, bila dibantu dengan media. Dalam hal ini, dalam segi pemberitaan dan menyampaian informasi kepada khalayak. (isma)