Waspada, BPOM Temukan Jajanan Sekolah Tak Sehat

FOTO : NET
Para orang tua harus waspada terhadap anak-anaknya yang biasa jajan di sekolah. BPOM Kendari menemukan adanya jajanan tidak sehati yang dikonsumsi anak sekolah

LENTERASULTRA.com- Orang tua harus lebih protektif terhadap penganan yang dikonsumsi anak di sekolah. Masih banyak pedagang yang menjajakan makanan yang tidak sehat. Hal itu berdasarkan temuan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa waktu lalu.

Banyak Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang tidak higienis malah dijajakan ke murid sekolah dasar (SD). Padahal, anak-anak.semestinya mengonsumsi makanan sehat yang berguna nagi pertumbuhan.

Hal itu dibenarkan Kepala BPOM Sultra, Adilah Pababbari. Kata dia, di Kota Kendari masih banyak jajanan anak sekolah yang tidak layak dikonsumsi sebab tidak higienis. Khususnya jajanan yang ada di Sekolah Dasar (SD).

“Jajanan yang dijual di sekolah-sekolah itu, higienis sanitasinya tidak memenuhi standar. Banyak penjual yang menggunakan zat pewarna yang berlebihan, sehingga tidak sehat dikonsumsi anak-anak,” ungkap Adilah Pababbari saat ditemui di salah satu hotel di Kendari Senin, 30/10/2017.

Oleh karenanya, selain orang tua yang harus bijak memberikan nasehat dan pengawasan, pemerintah juga harus turun tangan melakukan pemantauan terhadap jajanan sekolah. Lebih dari itu, pihak sekolah juga seharusnya menyiapkan kantin sehat bagi murid-muridnya.

“Kami imbau para kepala sekolah yang ada di Kota Kendari untuk mengontrol jajanan siswanya di sekolah. Tak kalah pentingnya bagaimana memberi edukasi kepada siswa agar tidak sembarangan membeli jajanan,” imbuh Adilah.

Sementara itu, di tempat berbeda, Wakil Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, menuturkan, peristiwa ini juga memerlukan kesadaran dari orang tua, pengelola sekolah serta siswa itu sendiri. Termasuk pemerintah kata Sulkarnain, harus kerja keras dan perlu melakukan pendekatan persuasif terhadap para pedagang agar mengutamakan kesehatan makanan dan minuman yang dijual.

Selain itu, dia meminta dengan tegas agar sekolah menyediakan kantin sehat yang representatif. Menurutnya, setiap sekolah perlu menyiapkan fasilitas tersebut, kalau perlu mengakomodir penjual jajanan dari luar agar bisa melakukan pengawasan.

“Kita juga harus memberi pengertian pada pedagang-pedagang kita yang menjual di sekitar sekolah. Mereka tidak hanya mengambil untung, tetapi memperhatikan kesehatan makanan yang dijual,” harap pengganti Musadar Mappasomba itu, Selasa 31/10/2107 saat ditemui di Ruang Pola Kantor Wali Kota Kendari.

Langkah awal dari Pemkot Kendari, kata dia, berkoordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini BPOM, untuk melakukan evaluasi secara berkala dan mengambil sampel pada jajanan di sekolah. Lalu kemudian melibatkan Dinkes dan Dinas Pendidikan sebagai ujung tombak agar meningkatkan pengawasan.

“Kalau memang butuh regulasi nanti kita lihat, apakah itu surat keputusan wali kota atau peraturan daerah. Ini menyangkut dengan kesehatan anak-anak sekolah sebagai generasi bangsa,” tegas Sulkarnain.

Dia juga berharap orang tua, menyiapkan makanan bekal untuk anaknya. “Lebih baik kalau anak itu membawa bekal dari rumah. Jangan membiarkan anak jajan sembarangan dari luar karena tidak bisa dijamin kesehatannya,” pungkas Sulkarnain. (Isma)

editor :’Sarfiayanti

BPOMJajanan