Produk 50 Industri Kecil di Sultra Dijual Daring

FOTO ; WA ODE ISMAWATI/LENTERASULTRA.com Kabid IKM Disperindag Sultra, Rusdin Emba (duduk paling kiri) bersama Kadis Perindag, Hj Sitti Saleha dalam acara workshop e smart, kemarin

LENTERASULTRA.com-Kemajuan teknologi, tak hanya memudahkan untuk mengakses informasi, lebih dari itu, juga menjadi jalur market baru bagi pengusaha industri kecil dan menengah (IKM) di Sulawesi Tenggara untuk memasarkan produknya.

Terkait hal itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra), meluncurkan program e-Smart IKM. Program tersebut merupakan salah satu terobosan pemerintah dalam mengembangkan IKM.

Tahun ini, 50 pelaku Usaha Kecil Menengah di Sultra, difasilitasi dan didampingi melalui “Workshop e-Smart IKM, sejak 25-26 Oktober 2017 di sebuah hotel di Kendari.

Kepala Bidang (Kabid) Industri Kecil Menengah dan Perwilayahan Disperinsag Sultra, Rusdin Emba menjelaskan, e-Smart IKM merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan market place yang telah ada. Tujuannya, meningkatkan akses pasar IKM melalui internet marketing.

“E-Smart sebagai metode pemasaran prodak secara daring atau online. Kita langsung bekerjasama dengan bukalapak.com. Jadi semua produk akan dipasarkan secara online,” jelas Rusdin.

Tahun ini, sebanyak 50 IKM Sultra dimediasi sebagai sasaran dari program tersebut. Tim teknis dilibatkan sebagai pendamping dalam pemasaran secara online.

Program yang diinisiasi oleh Kemenperin tersebut kata Rudin, diharap mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap bahan baku, teknologi, dan modal. Program tersebut juga mampu memberikan panduan bagi pengambil kebijakan di dalam fungsi program pembinaan IKM yang lebih terintegrasi dan tepat sasaran.

“Kami dorong para pelaku usaha secara bertahap. Tahun ini ada 50 unit IKM yang telah difasilitasi untuk membuka pasar secara online. Kedepannya akan terus ditingkatkan,” paparnya.

Para pelaku usaha juga akan mendapatkan pengarahan bagaimana memperoleh KUR, hak dan merek dagang serta pengenalan standarisasi mutu.

“Kita akui bahwa kualitas produk-produk usaha kita masih rendah. Makanya, harus ada pengembangan produk dengan standar mutu lebih baik. Ditambah dengan strategi pemberian harga agar lebih ekonomis,” paparnya.

Sebenarnya, latar belakang pelaksanaan program e-Smart IKM antara lain didasari untuk pengembangan ekonomi berbasis digital, peningkatan ekspor IKM, serta perluasan akses pasar dan akses pendanaan sehingga lebih mempermudah para IKM dalam hal pemasaran.

“Mereka tidak lagi menjual di pasar, toko ataupun supermarket lagi. Tinggal mengirim produk di bukalapak.com tertera dengan harga. Kemudian langsung dipromosikan secara nasional. Dengan e-Smart produk-produk unggulan Sultra lebih terekspos dan diperkenalkan secara nasional. Pembeli tinggal mencari di bukalapak,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Sultra, Sitti Saleha, menambahkan, tujuan E-SMart, memberikan peluang bagi IKM Sultra, agar bisa meningkatkan ekspor dan daya saing. Artinya, dari sisi kualitas harus ditingkatkan. “Dengan ini produk mereka harus lebih baik supaya bisa memenuhi persyaratan sesuai kebutuhan konsumen,” tambahnya.

IKM senantiasa didorong agar lebih produktif dan inovatif. Apalagi di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) harus mampu berinovasi agar bisa bersaing dengan IKM lalinnya. “Tahun ini kita sasar 50 IKM dan akan ditingkatkan menjadi 260 IKM. Namun kita lakukan secara bertahap,” pungkas Saleha. (Isma)

editor.: Sarfiayanti

IKMSaleha