PDIP Buka Peluang Koalisi Golkar di Pilgub Sultra

FOTO : ISTIMEWA
Ketua Golkar Sultra, Ridwan Bae (baju putih) berfoto bersama Hugua, Ketua PDIP Sultra (ketiga dari kanan) usai keduanya bertemu membahas Pilgub Sultra, Senin (9/10) lalu

LENTERASULTRA.com-Tak banyak yang tahu, ada peristiwa penting yang terjadi Senin (9/10) lalu. Usai menghadiri pelantikan Adriatma Dwi Putra-Sulkarnain sebagai Walikota dan Wakil Walikota Kendari, Ketua Golkar Sultra, Ridwan Bae sudah mengagendakan bertemu Hugua, Ketua PDIP Sultra.

Pertemuan itu gelar di kediaman Ridwan di Kendari. Hugua ternyata datang menyampaikan hasil keputusan internal partainya yang memberinya amanah untuk mencari partai koalisi untuk Pilgub Sultra, mencukupkan syarat kursi PDIP.

“Kami berbincang soal Pilgub, termasuk kemungkinan menyatukan Golkar dan PDIP,” Ridwan membuka hasil pertemuan tersebut kepada lenterasultra.com. Penyatuan itu bahkan dimungkinkan keduanya untuk berpasangan.

“Tapi saya bilang, mekanisme di daerah (Golkar) sudah selesai. Kami sudah usul empat nama. Jadi saya sarankan beliau komunikasi ke DPP saja langsung,” tambah anggota DPR RI ini.

Kepada Hugua, Ridwan juga menyampaikan bahwa dirinya sudah mundur dari bursa calon gubernur dan memilih fokus menjaga amanah rakyat di DPR RI. Jadi, terkait Pilgub sekarang kewenangan DPP.

“Kalau tiba-tiba DPP mengubah rekomendasinya ke Ali Mazi, dan meminta saya untuk maju di Pilgub, sebagai kader saya pasti patuh. Semua sudah saya sampaikan ke Pak Hugua,”  kata Ridwan.

Sementara itu, Hugua yang ditemui di tempat berbeda mengakui dirinya sekarang memang intens “bergerilya” mencari koalisi partai demi mencukupkan syarat mengajukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sultra ke KPU.

Yang menarik, Hugua ternyata tidak lagi ngotot untuk maju sebagai Calon Gubernur. Baginya, menjadi calon wakil gubernur juga tetaplah terhormat. “Yang jelas, saya sudah dapat amanah DPP PDIP untuk mencari koalisi partai, dan menetapkan saya sebagai calon,” kata mantan Bupati Wakatobi itu.

Nah, selain ke Golkar, Hugua juga mengaku sedang intens membangun komunikasi dengan Partai PAN. “Termasuk dengan Asrun sebagai salah satu calon gubernur,” papar Hugua.

Menurutnya, komunikasi politik antara PDIP dan PAN dapat membangun kerjasama. Jadi sangat memungkinkan sekali. “Namun semua partai politik ini tidak ada kata pasti,” Jawab Hugua.

Ia mengulaskan, amanah yang diterimanya dari DPP PDI Perjuangan akan dilanjutkan dengan mencari partai koalisi. Dirinya bisa dijadikan sebagai Cagub juga boleh sebagai cawagub, semuanya tergantung dinamika politik yang terjadi.

Menurutnya, PDIP dan PAN merupakan dua partai besar yang berkuasa di Sultra. Misalnya, daerah-daerah ada banyak bupati dari kader kedua partai tersebut. “Kalau keduanya disatukan, akan kekuatan sangat dahsyat dalam menghadapi Pilkada nanti,” bebernya.

Hugua sudah diputuskan DPP untuk maju sebagai kontestan di pilgub nanti. Kemudian DPP menginstrusikan semua kader itu harus bersama-sama dalam memdukung siapapun yang diususung oleh partai tersebut. Sesuai intruksi dari DPP, setiap kader yang diutus serta partai apapun koalisinya, semua kader PDIP harus mendukung,” pungkasnya. (isma)

Editor : Abdi Mahatma

CagubPDIP