LENTERASULTRA.com-Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Akademi Kebidanan yang berkeinginan menyandang status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) namun belum kesampaian, tak perlu risau. Saat ini, Pemkot Kendari masih kekurangan dua tenaga teknis di bidang tersebut. Meski belum membuka rekrutmen PNS, namun jika kelak ada alokasi pegawai untuk Kota Kendari, guru dan bidan akan diprioritaskan.
Kepala Badan Kepegawaian dan Peningkatan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Kendari, Zainal Arifin, saat ditemui diperesmian gedung DPRD Rabu 27/9 kemarin mengakui kekurangan itu.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari saat ini kata dia, berjumlah 6.766 orang. Jumlah tersebut belum ideal untuk menunjang pelenyelenggaraan pemerintahan di kota lulo ini. Butuh 10 sampai 15 persen tambahan PNS untuk tenaga medis dan pendidikan. Termasuk beberapa tenaga teknis seperti pertanian, akutansi dan Ilmu Teknologi (IT).
“Akibat tidak adanya formasi, sehingga jumlah PNS kita belum representatif dengan beban kerja yang harus dilaksanakan. Saya belum rinci secara pasti yang jelas kita butuh tambahan PNS sekitar 10 sampai 15 persen lagi,” ungkap Zainal Arifin.
Paling banyak dibutuhkan Kota Kendari tenaga disektor pendidikan dan kesehatan, dalam hal ini guru dan bidan. Begitupun dengan disektor lainnya, seperti pertanian dan administrasi. Ditambah lagi, tenaga akuntasi dan IT juga masih perlu penambahan.
“Pemkot Kendari belum bisa melakukan perekrutan PNS karena moratorium belum dicabut pemerintah pusat, akibat tingginya belanja pegawai. Padahal, Kemenpan-RB mengarahkan belanja tersebut tidak melebihi 50 persen,” kata Zainal.
Mantan Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari itu menambahkan, kekurangan tenaga tersebut, teratasi dengan adanya tenaga honorer yang mengabdi. Mereka bekerja cukup maksimal dan banyak membantu tugas-tugas pelayanan pemerintahan.
“Alhamdulillah kita sangat terbantu dengan keberadaan honorer. Meskipun belum dijamin oleh negara sebagai PNS tetapi kinerja tetap maksimal,” tambahnya.
Saat ini kata Zainal, pihaknya tengah melakukan evaluasi untuk semua tenaga PNS Kota Kendari. Ia menyadari, selain keberadaan honorer, kekurangan pegawai masih bisa diatasi seandainya distribusi PNS merata.
“Ini akibat distribusi yang tidak merata sehingga ada yang tertumpuk atau kelebihan di salah satu instansi,” pungkasnya. (Isma)
Editor : Yanti Aprlianti