Kapolres Bombana, AKBP Andi Adnan Syafruddin
LENTERASULTRA.com-Ada banyak gagasan di benak Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andi Adnan Syafruddin sejak ia diserahi tanggungjawab jadi Kepala Polisi Resort (Kapolres) Bombana. Prioritasnya satu, keamanan dan ketertiban di wilayahnya, harus terjaga.
Salah satu yang kini jadi perhatiannya adalah soal pil Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol (PCC) yang pertengahan bulan ini bikin geger Kota Kendari. “Alhamdulillah, sejauh ini belum ada laporan adanya PCC di Bombana,” Andi Adnan Syafruddin membuka laporan intelejennya kepada jurnalis lenterasultra.com, Kamis (28/9) pagi.
Tapi, bagi mantan Kasat Reskrim di Polres Metro Jakarta Barat itu, kendati tidak ada laporan adanya PCC, bukan berarti ia dan jajarannya tak awas. “Sudah ada program untuk mencegah PCC itu masuk Bombana,” Andi Adnan mengimbuhi pernyatannya.
Ia sudah meminta jajarannya untuk turun ke sekolah-sekolah melakukan sosialisasi dan penyuluhan soal bahayanya obat PCC tersebut. Tidak hanya itu, Bhayangkara pembina keamanan dan keterbitan masyarakat (Bhabinkamtibmas) juga aktif memberi pemahaman kepada warga soal dampak negatif PCC.
“Kebetulan ada pamplet dari Polda Sultra, berisi imbauan ke publik soal PCC. Itu kita sedang sebar ke masyarakat,” kata pengganti AKBP Bestari Harahap itu.
Jebolan Akpol 2000 itu juga sudah memerintahkan Sat Narkoba Polres Bombana juga akan melakukan kajian dan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya peredaran obat PCC di Bombana.
“Saya minta orang tua awasi anak-anaknya. Kalau lihat perilaku anak menyimpang, cepat cek dengan siapa dia bergaul. Dan segera lakukan tindakan serius,” kata jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2000 ini.
“Kalau ada masyarakat yang melihat, mendengar adanya informasi soal PCC, apalagi kalau ada yang ketahuan bertransaksi dan mengonsumsi, tolong laporkan ke kami segera,” pinta perwira yang sejak bertugas di Jakarta ini ramah dengan jurnalis.(danil)
Editor : M Rioddha