Kendari Berburu Label Kota Sehat

-Tujuh Kriteria Dikebut-

FOTO ; WA ODE ISMAWATI
Suasana rapat koordinasi pemantapan titik pantau Kota Sehat yang dipimpin Sekot Kendari, Alamsyah Lotunani, Senin (11/9)

LENTERASULTRA.com-Sudah layakkah Kota Kendari meraih predikat kota sehat? Semua akan ditentukan sepekan mendatang saat saat tim verifikasi dari Kementrian Kesehatan menyambangi kota ini, tepatnya 18-19 September nanti. Demi mengejar label kota sehat itu, Pemkot Kendari kini berbenah total, khususnya terhadap tujuh kriteria utama yang sudah ditentukan.

Tujuh tatanan yang menjadi titik pantau tim pusat itu masing-masing kawasan pemukiman  sarana dan prasarana sehat, kawasan tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi, ketahanan pangan dan gizi, kawasan hutan sehat, kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat. “Belum sempurna semuanya. Butuh penataan maksimal,” sebut Sekretaris Kota Kendari, Alamsyah Lotunani, Senin (11/9)

Alamsyah menyebut, kawasan pemukiman di wilayah Kendari Caddi sebagai salah satu contoh. Ada beberapa aspek yang perlu dibenahi, seperti drainase yang kotor dan berumput, sebaran sampah di titik itu masih banyak, kemudian toga kurang terawat. Begitupun dengan Kelurahan Watu-Watu, tamannya yang menggunakan media barang bekas hampir semua mati. Selain itu, saluruan terbuka terdapat banyak sampah.

“Itu baru satu kawasan, saya lihat enam tatanan lainnya juga masih banyak yang kurang. Kalau seperti ini kondisinya bagaimana kita akan juara sehingga seluruh penanggungjawab harus bekerja lebih maksimal. Kita tidak boleh santai karena tinggal seminggu lagi,” ungkap Sekretaris Kota Kendari, Alamsyah.

Kata dia, untuk meraih pengharagaan bergensi itu memang butuh kerjasama yang baik. Semua SKPD harus terlibat dan memberi kontribusi yang sama. Selain itu, bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat agar ikut terlibat. Terutama dalam penanganan sampah yang masih menjadi persoalan saat ini. “Kota sehat sangat mendukung visi Kota Kendari yaitu kota layak huni, green city dan smart city. Tentunya untuk mencapai itu butuh kerja keras bukan hanya pemerintah tetapi juga masyarakat,” ucap pria itu.

Sementara itu, Pembina Kota Sehat, dr Rahmaningrum, menambahkan, timnya sudah melakukan persiapan utamanya pada tujuh titik pantau kota sehat nasional. Tentunya, persiapan sudah mulai dimaksimalkan mengingat verifikasi tinggal sepekan lagi. “Untuk melihat sejauh mana kesiapan, kami sudah beberapa kali melakukan rapat evaluasi. Insya Allah bisa rampung 100 persen sebelum hari H. Seluruh tim juga terus berupaya agar Kota Kendari dapat meraih kota sehat,” harapnya.

Dia pun mengakui, masalah sampah masih menjadi persoalan utama di metro ini. Olehnya itu, tugas utama bagaimana mengubah perilaku masyarakat sehingga bisa mendukung program pemerintah. “Artinya kesadaran masyarakat juga sangat diperlukan. Percuma pemerintah menyusun program yang tepat namun tidak didukung dengan kesadaran masyarakat,” tutup Rahmaningrum. (Isma)

Editor ; M. Rioddha

KendariKota Sehat