PKS Dipastikan Pindah Dukung ANS-To di Pilkada Bombana

2,369
Calon Bupati Bombana, Andi Nirwana Sebbu (ANS) saat bertemu dengan Ketya DPW PKS Sultra, Yaudu Salam Atjo (tengah) beberapa waktu lalu di Jakarta. Ia ditemani sang suami yang juga mantan Bupati Bombana, H Tafdil. Kini, PKS mengusung ANS di Pilkada Bombana. FOTO :IST

 

RUMBIA, LENTERASULTRA.COM-Seluruh kader-kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Bombana kini dilanda kegamangan.  Bila sebelumnya mereka diinstruksikan memenangangkan pasangan Burhanuddin-Ahmad Yani di Pilkada Bombana usai SK penetapan pasangan tersebut diterbitkan, 10 Juli lalu kini mereka harus atur posisi kembali. PKS dipastikan mengubah dukungannya. Partai ini kini menganulir keputusannya, dan berbalik mengusung pasangan Andi Nirwana Sebbu (ANS) dan Heryanto.

Kepastian berpindahnya dukungan PKS Bombana, dari sebelumya ke pasangan Burhanuddin-Ahmad Yani ditegaskan Sekretaris PKS Bombana, Arman Ahmad saat dihubungi lenterasultra.com, Kamis (8/8/2024) siang. “Ya benar, ada perubahan (dukungan). Saya sudah disampaikan Ketua DPW semalam soal ini. Meski sebenarnya, ini cukup mengejutkan karena aneh rasanya tapi harus kami percaya,” ungkap Arman.

Sekretaris DPD PKS Bombana ini mengaku, kabar itu diterimanya Rabu (7/8) malam dari Ketua DPW PKS, Yaudu Salam Atjo yang memang dipanggil ke DPP PKS. Saat Arman dikabari, ia masih dalam perjalanan kembali ke Bombana, dari Jakarta. “Sudah seperti itu kondisinya. Ini sebenarnya bikin kami semua kader jadi gamang, tapi nantilah dilihat bagaimana perkembangannya,” tambah politisi asal Pulau Kabaena ini.

Arman mengakui, isu tentang perubahan dukungan itu sudah ia dengar beberapa hari terakhir ini, apalagi setelag muncul potongan foto di media sosial, yang memperlihatkan sampul SK bergambar PKS dengan dua nomor berbeda. Tapi, ia baru meyakini semuanya setelah dikabari Ketua DPW PKS. Dengan demikian, ia memastikan bahwa PKS kini sudah pindah ke calon lain.

“Soalnya, ini tidak lazim. Kami di daerah, sejak awal dengan segala pertimbangan, mengajukan empat nama nama DPW PKS, selanjutnya diusulkan ke DPP dan keluar nama Pak Burhanuddin-Ahmad Yani. Prosesnya memang seperti itu, tapi mendadak ada perubahan dan uniknya, oleh kandidat yang tidak melalui prosedur dari bawah. Tapi, lagi-lagi ini keputusan DPP. Mereka yang tahu apa yang terjadi,” jelasnya.

Menurut pria sehari-hari berkecimpung di dunia pendidikan Islam ini, apa yang terjadi (perubahan dukungan) saat ini karena adanya sesuatu yang ia sebut “tangan tak terlihat” sehingga proses penentuan pasangan calon yang didukung PKS tidak normal seperti yang terjadi. Ia bahkan belum berani menginstruksikan apapun terhadap semua kader. Alasannya, semuanya masih belum percaya kenapa bisa terjadi.

“Saya yakin, dengan perubahan ini semua kader sedang atur posisi bagaimana nanti di gelanggang Pilkada. Awalnya kami sudah menyusun strategi memenangkan pasangan yang sudah ditetapkan DPP PKS, sekarang malah berubah. Nuansanya jadi beda sekarang. Yang jelas, saya sudah 20 tahun jadi kader PKS, baru ini terjadi sesuatu yang diluar proses normal,” Arman, menguraikan.(red)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU