Dapat Restu Mendikbud, Sultra Miliki Perguruan Tinggi Kelautan

164
Penyerahan SK Izin Pendirian Institut Teknologi Kelauatan (ITK) Buton dari Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi Selatan,
Tenggara dan Barat, Andi Lukman (kiri) kepada Ketua Yayasan Sultra Raya Dua Ribu Dua Puluh, Alvin Akawijaya Putra. Foto : Ist)

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Institut Teknologi Kelautan Buton di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi berdiri. Itu menandai visi Gubernur menjadikan Buton pusat pengembangan kelautan dan perikanan.

ITK Buton resmi mengantongi SK dari Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Mendikbudriset dan PT) nomor 25/E/O/2022 tentang Izin Pendirian ITK Buton. SK diserahkan langsung Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sultanbatara), Andi Lukman kepada Ketua Yayasan Sultra Raya Dua Ribu Dua Puluh, Alvin Akawijaya Putra di rumah jabatan Gubernur Sultra, Senin, 31 Januari lalu.

Andi Lukman menyampaikan, ITK Buton dapat segera menerima mahasiswa baru tahun ajaran 2022-2023. Andi juga mengapresiasi kehadiran institut itu.

“Selamat atas pendirian ITK Buton. Saya yakin anak muda Indonesia dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan baik, seperti apa yang dilakukan oleh Ananda Alvin ini. Semoga pemerintah Sulawesi Tenggara memiliki komitmen untuk memberikan beasiswa kepada para mahasiwa terbaik ITK Buton nantinya,” ujarya.

Penandatanganan MoU antara Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi Selatan,
Tenggara dan Barat Andi Lukman (kiri) dan Ketua Yayasan Sultra Raya Dua Ribu Dua Puluh, Alvin Akawijaya Putra. Foto : Ist)

 

Andi menambahkan, legalitas ITK Buton menjadi bentuk kepercayaan pemerintah kepada masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi. Menurutnya, Indonesia dengan jumlah penduduk sangat banyak membutuhkan pendidikan bermutu dan berkualitas, sedangkan pemerintah belum tentu bisa memenuhi.

“Makanya pemerintah memberi kesempatan masyarakat mengambil peran. Kami apresiasi karena anak muda Sultra secara langsung mengambil peran sebagai Ketua Yayasan ITK Buton,” jelasnya.

Gubernur Sultra Ali Mazi berharap ITK Buton dapat membuka program studi yang relevan dengan teknologi kelautan, seperti Teknologi Perkapalan dan Navigasi. Ia juga mendorong ITK Buton menjadi pusat kajian ilmuperkapalan, perikanan, dan Pelayaran yang terintegrasi di kawasan Indonesia Timur.

“Masyarakat yang ingin mendalami ilmu kelautan secara utuh, datanglah ke Institut Teknologi Kelautan Buton,” ajaknya.

Ali Mazi juga mengapresiasi Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sultanbatara atas percepatan keluarnya izin ITK Buton yang jauh lebih cepat dari target. Selanjutnya ITK Buton bisa segera membuka penerimaan mahasiswa baru pada tiga program studi yakni Teknologi Penangkapan Ikan, Akuakultur, dan Bioteknologi.

Kepala Dinas (Kadis) Dikbud Sultra, Asrun Lio selaku Pembina ITK Buton mengatakan, ITK Buton menjadi salah satu program strategis yang diusulkan Pemprov Sultra karena berkaitan dengan peningkatan SDM lokal.
Keberadaan institut ini nantinya akan mendukung pengembangan kawasan perikanan dan kelautan di Buton.

Asrun Lio, Kadis Dikbud Sultra

Sementara Rektor Universitas Halu Oleo, Muhammad Zamrun Firihu menyebut kehadiran ITK Buton sebagai anugerah. ITK Buton dinilainya selaras dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra saat ini dalam meningkatkan kualitas SDM daerah.

“Proses pendirian institut itu bukan sesuatu yang mudah, tetapi ITK Buton bisa hanya dalam waktu dua tahun. Ini tentu berkah bagi masyarakat karena dalam waktu dekat bisa segera menimba ilmu disini. Apalagi jurusannya disesuaikan dengan potensi di Sultra. Sebagai Provinsi yang prospek kelautannya cukup tinggi, kehadiran ITK Buton ini sangat tepat dibutuhkan,” sebutnya.

Ketua DPRD Sultra,H. Abdurrahman Saleh, juga mengapresiasi visi Alvin Akawijaya Putra, selaku Ketua Yayasan Sultra Raya Dua Ribu Dua Puluh. Ia berharap Institut itu bisa menumbuh kembangkan sektor kelautan dan perikanan di wilayah Bumi Anoa.

“Sumber daya alam akan habis, namun yang terpenting adalah sumber daya manusia, dan saya bersyukur Alvin telah melakukan lompatan yang sangat signifikan, melampaui daya pikir kita yang dilakukan adalah out of the box terhadap generasi muda yang mencitai pendidikan yang punya visioner kedepan, membangun peradaban melalui pendidikan, ” ujarnya.

Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi (tengah) bersama Ketua DPRD Sultra, Abdul Rahman Saleh, Kadis Dikbud berfoto bersama usai penyerahan SK ITK Buton. Foto : Ist

Selain itu, Alvian Akawijaya Putra sendiri mengakui peran Kadikbud Sultra Asrun Lio, sangat membantu proses pendirian ITK Buton. Dinialinya hal itu menjadi bukti komitmen Asrun Lio dalam meningkatkan dan memajukan SDM pemuda Buton.

“Saya juga berharap ITK Buton ini menjadi yang nomor satu bukan hanya di Indonesia bagian
timur, tapi di seluruh wilayah Indonesia,” pungkasnya.

Sebagai informasi, ITK Buton menerima mahasiswa baru dengan persyaratan tamat SMU sederajat jurusan IPA, lulus ujian masuk, dan maksimal berusia 23 tahun. Adapun program studi yang dibuka yaitu S-1 Teknologi Penangkapan Ikan, S-1 Akuakultur, dan S-1 Bioteknologi. (Adv)

 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU