Dua Bulan, Lebih 30 Penduduk Konkep Positif Covid-19

640
Salah satu jenazah Covid-19 asal Konkep yang diberangkatkan dengan speedboat dari Pelabuhan Ferry Kendari. Foto: Dok-LS

KONKEP, LENTERASULTRA.COM-
Sejak Coronavirus disease 2019 (Covid-19) ditemukan di Sulawesi Tenggara, Kamis (19/3/2020) lalu, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) menjadi salah satu daerah di Bumi Anoa yang lama bertahan di zona hijau.
Status steril dari Covid-19 di Pulau Kelapa tersebut, bahkan bertahan selama kurang lebih enam bulan.

Daerah otorita pimpinan Haji Amrullah itu, baru mencatatkan kasus Covid-19 pertama Kamis, 10 September 2020. Nah, sejak corona virus ditemukan, hampir setiap hari terus mengalami penambahan. Hingga Senin, 9 November 2020, sudah banyak penduduk Konkep yang terpapar Covid-19. Sayang, juru bicara satuan tugas percepatan penanganan Covid-19, Konkep, Saifudin Alibas, mengaku tidak mengetahui pasti berapa jumlah penduduk Konkep yang terpapar virus asal China itu, hingga sampail November ini.

“Saya tidak tahu pasti berapa jumlahnya, namun saya perkirakan sudah lebih dari 30 orang positif Covid-19,” katanya. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Konkep ini bilang, penduduk Konkep yang terkonfirmasi positif Covid-19, tersebar di beberapa daerah. Salah satunya, di Langara, ibukota Kabupaten.

Dari 30 lebih penduduk Konkep yang tertular Covid-19 kata Saifuddin Alibas, tiga diantaranya meninggal dunia. Penduduk yang wafat akibat virus ini, umumnya memiliki penyakit penyerta atau komorbid, sehingga hal ini  memperparah kondisi pasien. Terkait masih terus bertambahnya pasien Covid-19 di Konkep, Saifuddin Alibas meminta seluruh warga Konkep untuk tetap patuh pada protokol kesehatan (prokes 3 M) terutama 3 M.

Related Posts

Penduduk Konkep yang kerap beraktifitas di luar rumah agar selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, serta selalu menjaga jarak. Penerapan prokes 3 M, wajib dilakukan demi memutus penularan Covid-19 dan mengurangi korban meninggal dunia akibat Corona virus.

Data yang dihimpun wartawan lenterasultra.com, sebelum dinyatakan meninggal dunia, penduduk Konkep ini lebih dulu mendapat perawatan di rumah sakit Bahteramas, rumah sakit rujukan Covid-19 Sultra.

Begitu dilaporkan meninggal dunia, hampir semua jenazah pasien Covid-19 asal Konkep ini kemudian dikirim ke Wawonii untuk dimakamkan. Proses pengiriman jenazah ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dari tim pengendali lapangan (Pamdal),  pemakaman, pengamanan dan pengawalan (Pamwal) jenazah Covid-19 Polda Sultra.

Jenazah pasien Covid-19 asal Konkep dimasukan dalam peti, kemudian dibungkus pakai plastik. Sementara seluruh tim pemakaman dari Polda Sultra memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Jenazah pasien Covid-19 asal Konkep, kemudian diantar di pelabuhan feri Kendari, lalu dinaikkan ke kapal menuju pelabuhan Langara, Konkep. “Untuk proses pemakaman di Konkep, biasanya kami sudah berkoordinasi dengan tim pemakaman Satgas Covid Konkep. Jenazah pasien Covid-19, kami hanya antar di pelabuhan Kendari, dan pemakamannya dilanjutkan tim pemakaman di sana (Konkep),” ungkap AKBP Amirullah, perwira pengendali pemakaman, pengamanan dan pengawalan (Pamwal) jenazah Covid-19 Polda Sultra. (Ads/Adhi)

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun

Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19. Lenterasultra.com mengajak seluruh pembaca ikut mengkampanyekan protocol kesehatan di setiap aktifitas sehari-hari. Ingat pesan ibu, pakai masker, selalu mencuci tangan dan tetap menjaga jarak.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU