Lolos Seleksi Awal Capim KPK, Abdul Rahman Ambisi Selamatkan Sultra dari Praktik Korupsi

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Putra daerah asal Sultra, Abdul Rahman, mencoba mengikuti jejak La Ode Muhammad Syarief yang lebih dulu maju duduk di jejeran petinggi KPK. Ia pun kini mencoba meramaikan bursa calon pimpinan (capim) KPK. Hasilnya, ia berhasil lolos dalam seleksi tahap awal, yakni seleksi administrasi. Abdul rahman berhasil menjadi satu dari 192 peserta terpilih, yang di dalamnya juga termasuk La Ode Syarif.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Advokad Indonesia (Peradi) Kota Kendari ini, mengutarakan alasan dirinya tergerak mengikuti seleksi tersebut. Tidak lain ingin menyelamatkan Sultra dari praktik korupsi.
“Kemarin saya ke Jakarta sebagai peserta Capim KPK perwakilan dari sultra, ketika di sana apa yang mereka bahas. Tidak lari dari pembahasan bahwa tanah kelahirannya paling banyak kasus korupsi. Mulai dari gubernurnya, calon gubernur, bupati, dan wali kota. Inilah yang mendorong saya untuk menyelamatkan Sultra,” ungkapnya.
Tumbuh suburnya praktik korupsi di Sultra menurut ayah tiga anak ini, lantaran moral para pejabat yang sangat rendah. Akibat budaya rasa malu sudah hilang, sehingga yang muncul adalah keserakahan.Karena keserakahan para pejabat daetah ini, terkadang demi kepentingan pribadi, mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya yang justru menabrak aturan yang bententangan dengan hukum.
“Rasa malu hilang. Imbasnya rakyatlah yang menderita karena kebijakannya terkesan mengabaikan kepentingan nasib orang banyak,” katanya.
Dasar inilah yang menggugah advokat kawakan ini bertekad mengubah citra Sultra yang selama ini dicap sebagai daerah penghasil koruptor terbanyak di Indonesia.
“Untuk menyelamatkan Sultra, maka pemangku kepentingan dan masyarakat harus merenung melakukan introspeksi diri. Karena kasus korupsi menyeret nama Sultra dalam zona merah KPK. Bayangkan saja akibat skandal korupsi banyak para kepala daerah di Bumi Anoa Sultra yang kini telah mendekam di balik jeruji besi. Ini harus kita cegah jangan sampai praktik terus diwariskan ke generasi muda,” imbuhnya.
Ia menegaskan jika terpilih dan diberikan tanggung jawab sebagai salah seorang pimpinan KPK, laki-laki kelahiran 1968 ini bertekad untuk menaruh perhatian terhadap pencegahan praktik korupsi sejak dini.
Reporter: Nanan
Editor: Wuu