Musda HIPMI Tertutup, Ricuh di Depan Pintu Masuk

669
Sapril Munandar, seorang kader HIPMI saat berdebat dengan panitia Musda HIPMI karena dilarang masuk arena Musda

LENTERASULTRA.com-Hingga Kamis (25/1) dinihari ini, Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sultra yang digelar di Grand Clarion Hotel Kendari belum kelar. Musda belum bisa memilih, apakah Hamka atau Sucianti Suaib Saenong yang jadi pemenang, dan berhak atas kursi HIPMI 1 Sultra.

Musda yang dibuka Rabu (24/1) siang itu berjalan alot. Usai pembukaan, dan dilanjutkan persidangan sekitar pukul 15.00 Wita, berbagai dinamika terjadi untuk menentukan ketua umum. Salah satunya adalah protes keras dari dari pengurus dan kader-kader HIPMI Sultra.

Ketatnya penjagaan oleh aparat keamanan di depan pintu masuk arena Musda membuat banyak pihak kesal. Senior-senior HIPMI yang hendak masuk arena, ditahan dengan alasan tidak punya ID Card. Siapapun diperiksa ketat, dan tidak sembarang orang boleh masuk kecuali panitia, Sterring Commite (SC) dan peserta yang resmi.

Buntutnya kericuhan sempat terjadi di depan pintu masuk. Seorang kader HIPMI bernama Sapril Munanddar yang ingin masuk arena ditahan. Sapil yang dipecat sebagai SC ini memaksa masuk dalam ruangan rapat pleno. Namun tak dibiarkan oleh panitia sehingga menimbulkan kericuhan dan adu mulut.

Pengumuman Kabupaten Bombana

Musda kali ini memang penjagaanya sangat ketat. Sejumlah aparat kepolisian dan personil TNI tentara menjaga pintu ruangan rapat pleno. Sapril terlihat saling adu argumen dengan salah seorang penanggungjawab Musda di depan pintu masuk. “Mana Id Cardmu, tolong diperlihatkan?,” tanya panitia penjaga pintu.

“Saya pengurus HIPMI kenapa ditahan-tahan masuk,” balas Sapril dengan nada keras. “Woy, pelan-pelan saja bos kalau bicara. Kamu sudah dipecat sebagai SC jadi tidak boleh masuk,” jawab panitia itu lagi.

Perdebatan tersebut sempat menarik perhatian para undangan dan aparat yang berjaga. Upaya untuk masuk kedalam ruangan dilakukan beberapa kali namun selalu dicegat dipintu oleh aparat.

Kepada awak media, Sapril yang memilih mengalah untuk tidak masuk di arena Musda HIPMI menyebutkan bahwa panitia yang menghalang-halanginya tadi adalah tim sukses salah satu calon ketua umum HIPMI. “Mereka itu bukan panitia, tapi timses,” ujarnya.

Hingga saat ini, pelaksanaan Musda masih berlangsung dengan pengawalan ketat oleh aparat penegak hukum. Dinamika tak hanya terjadi diluar tetapi di dalam forum juga sempat ada perdebatan. Sayangnya, tidak diketahui pasti sebab tak satupun awak media diperbolehkan masuk.

“Sabar iya brow. Nanti ada hasilnya baru kita perbolehkan masuk di dalam untuk mengambil berita. Sekarang ini sangat tertutup,” cetus salah satu panitia Musda. Hingga berita ini ditulis, pukul 00.30, Musda masih berjalan. (isma)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU