Kacang Mete Sultra Dilirik Kemenristekdikti

1,422
FOTO : ISMA/LENTERASULTRA.com Salah seorang mahasiswa UMK didepan produk-produk olahan Kacang Mete yang dikembangkan sebagai Produk Unggulan Daerah (IbPUD) yang dipercayakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI).
FOTO : ISMA/LENTERASULTRA.com
Salah seorang mahasiswa UMK didepan produk-produk olahan Kacang Mete yang dikembangkan sebagai Produk Unggulan Daerah (IbPUD) yang dipercayakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI).

LENTERASULTRA.com-Kacang mete merupakan salah satu produk lokal Sulawesi Tenggara yang banyak diminati. Komoditi pertanian itu kerap menjadi incaran saat berburu buah tangan di kota lulo. Banyak pengusaha mengembangkannya sebagai salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Potensi itu dilirik Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) sebagai produk dalam mengelola program hibah Ipteks bagi Produk Unggulan Daerah (IbPUD) yang dipercayakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI).

Tiga pengajar di Fakultas Pertanian Program Studi Agribisnis UMK diberi kesempatan untuk mengelolanya, yakni Sitti Rosmala, SP., MP., Syamsinar, SP., M.Si., dan Asriani, SP, M.Sc.

Ketua Tim Program IbPUD, Asriani menjelaskan, program ini memberikan peluang kepada PT, dalam hal ini dosen untuk membantu pengembangan usaha. Utamanya, pengenalan dan pengembangan produk yang menjadi ciri khas dan unggulan daerah. Fakultas Pertanian UMK mendapat kesempatan untuk bermitra dengan UD. Mubaraq Lombe dan Atifah Mete.

“Ini dalam hal pengembangan usaha kacang mete dengan memenangkan Hibah pengabdian IbPUD melalui tiga orang dosen. Saya salah satu yang juga terlibat,” ungkapnya.

Ketua Progam Studi Agribisnis Faperta UMK itu menambahkan, tujuan program itu, membantu pengusaha dalam mengembangkan usahanya. Dengan memberikan sentuhan inovasi yang tepat dan efisien.

“Dengan adanya hibah IbPUD dari Kemenristek Dikti ini, diharapkan mampu meningkatkan geliat UMKM. Utamanya yang menjadi mitra UMK saat ini, yakni Mubaraq Lombe dan Atifah Mete,” papar Asriani.

Dengan demikian, kualitas serta kuantitas produk-produk yang dikelola dapat ditingkatkan, sehingga lebih berdaya saing dan dikenal. Bukan hanya masyarakat lokal tetapi juga nasional bahkan masyarakat internasional.

“Program ini insya Allah akan berlangsung sampai 3 tahun 2017-2019. Diawal tahun ini kita fokus pada upaya peningkatan kapasitas produksi serta perbaikan manajemen. Selanjutnya, tahun kedua diprioritaskan pada versifikasi produk dan tahun ketiga fokus pada promosi dan pemasaran,” pungkasnya. (isma)

Editor : Sarfiayanti

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU